Kamis, 16 Maret 2017

RAFTING DENGAN GENK PUNJABI DI SUNGAI BINGEI NAMU UKUR II

RAFTING DI TENGAH HUJAN

Rintik - rintik hujan masih setia menemani perjalanan kami saat itu. Persiapan dan perlengkapan untuk rafting pun telah disiapkan dan kami segera mengenakan perlengkapan keselamatan untuk memulai petualangan di Sungai Bingei. Cuaca masih belum bersahabat namun Team Explore Sumatera memastikan kondisi Sungai Bingei aman untuk melakukan kegiatan rafting. Makin seru juga karena dengan debit air sungai yang banyak, tenaga yang digunakan untuk mengayuh perahu karet dapat dikurangi ( dasar pemalas, he he he ).

Perjalanan menuju hulu sungai sebagai titik start point rafting di mulai, aku kurang tahu nama desanya. Namun yang aku lihat dari pengamatanku..( sok sebagai analis ceritanya ) penduduk yang berdiam di daerah ini mayoritas suku Karo. Suku Karo memang sebagian duduk dan bertempat tinggal di Kabupaten Langkat, hal ini bisa dilihat dari nama - nama desa di sekitar Sungai Bingei ini antara lain : Namu Ukur, Namu Sira - Sira, Namu Belanga dan lainnya yang kental akan nuansa etnik Karo.

Perjalanan yang kami lalui melewati rumah - rumah penduduk, persawahan, perladangan, perkebunan sawit dan jagung. Lebih kurang 30 menit kami sampai di titik point untuk memulai aktifitas rafting. Instruktur & ranger mulai memberikan instruksi keselamatan dan teknik - teknik dalam melakukan aktifitas rafting ini.

Instruktur memberikan pengarahan dan teknik pelaksanaan rafting

Tekun mendengarkan instruksi teknik - teknik rafting dan keselamatan selama melakukan kegiatan

Serius mendengarkan instruksi ranger ( rafting multi etnic )

Bersiap - siap sambil menunggu perahu karet diisi angin

Setelah perahu karet diisi angin dan semua perlengkapan rafting dan instruksi keselamatan dan teknik - teknik rafting dijelaskan kami pun siap untuk menjelajah sungai Bingei dengan tetap memulai dengan membaca doa sesuai dengan agama yang kami anut masing - masing.

Perahu mulai diturunkan di sungai dan kami menyusun formasi untuk duduk di atas perahu karet, aku duduk paling depan, perahu kami berisi 6 orang termasuk ranger/instruktur. Penjelajahan pun kami mulai, sungai yang deras dan masih diiringi dengan hujan rintik - rintik.
Sekitar 1 - 2 menit mengayuh perahu karet kami sudah disambut dengan jeram yang lumayan deras. Team Explore Sumatera menyebutnya dengan " Jeram Selamat Datang "

Mulai mendayung perahu karet, dengan debit air sungai yang deras dan melewati bebatuan



Disambut dan disapa dengan " Jeram Selamat Datang "

Jeram Selamat Datang lumayan memacu andrenalin kami, dengan jeram yang keras dan ditambah dengan cuaca hujan serta debit air yang cukup tinggi membuat petualangan rafting kami semakin seru. Kami bersorak gembira setelah selamat melewati " Jeram Selamat Datang ". Ternyata rafting dapat melepaskan kepenatan akan beban kerja rutin dengan berteriak bebas melewati jeram dengan kegembiraan bersama.
Ini baru merupakan awal perjalanan karena diprediksikan kami akan menghabiskan masa 2 - 3 jam untuk mencapai titik finish di Base Camp Explore Sumatera.

Perjalanan kami lanjutkan, melewati arus yang tenang dan mengayuh serta menjalin kekompakan agar perahu tidak terbalik. Instruktur mengarahkan kami untuk mengayuh dayung agar dapat menaklukkan jeram dan melwati bebatuan sungai agar selamat dan tidak terbalik.
Team II yang terdiri dari Jairaj, Harprit, Kev, Singh serta 2 orang ranger/instruktur.

Selang beberapa menit setelah melewati Jeram Selamat Datang kami dihadang kembali dengan Jeram Kedua. Jeram yang tidak kala menyeramkan dari Jeram Selamat Datang, Nasib baik perahu kami tidak terbalik, namun sedikit malang bagi Team jairaj dkk, Kev sempat terpental dari perahu dan sempat menghanyut disungai namun segera diselamatkan oleh para ranger. Yang penting jangan panik dan tetap mengikuti arahan para ranger. Namun seru sich dan menjadi bahan tertawaan rekan - rekan lainnya.






Disambut dengan jeram kedua, dan siap - siap melewatinya.

Sepanjang perjalanan kami lalui dengan canda dan penuh keriangan, berperang - perangan dengan menyiramkan air ke team perahu lainnya. Benar - benar perjalanan yang menggembirakan. Perjalanan masih jauh lagi dan tenaga mesti disiapkan dan dijaga, namun kami tertolong dengan arus yang deras sehingga tidak terlalu ngotot saat mendyung perahu.
Jeram - jeram lain juga terus menyambut dan kami lalui dengan selamat. Dan kami sampai pada satu titik sungai yang dalam, kami dipersilahkan untuk menyelam dan mengapung. Semuanya aman karena kami dilengkapi dengan pelampung yang cukup safety. Di sepanjang perjalanan kami juga menyaksikan penduduk lokal yang memancing atau anak - anak kecil yang bermain disungai. Kehidupan alam pedesaan yang masih alami dan harmoni dengan menyatu bersama alam. Alam ciptaan Tuhan, dan semoga terus terjaga dan tidak tercemar. Sungai Bingei ini airnya cukup jernih karena tidak melewati kawasan pemukiman penduduk sehingga kita tidak akan menemukan tumpukan sampah yang dibuang secara sembarangan oleh penduduk. Yang kita lalui disepanjang sungai adalah perkebunan karet, sawit, perladangan dan hutan.

Melewati arus yang tenang











Arus teang, arus liar kami lalui dan setengah perjalanan kami diperkenankan untuk istirahat, untuk mengumpulkan tenaga. Perjalanan masih panjang dan alur sungai yang akan dilalui juga masih panjang.

Istirahat sebelum melanjutkan perjalanan menyusuri sungai Bingei










Setelah cukup mengumpulkan tenaga, perjalanan pun dilanjutkan kembali. Mendayung perahu, mengikuti instruksi ranger, melewati celah - celah batuan dan bagaimana mengendalikan perahu supaya tidak terbalik adalah meoment - moment yang kami lalui.
Akhirnya sampai disuatu titik dimana kami dapat melakukan terjun bebas dari bukit ke Sungai Bingei.


Bersiap - siap melompat



Perjalanan kami lanjutkan kembali dan tetap bertemu dengan jeram - jeram yang menantang dan memacu andrenalin kami.
Setelah lebih dari 2 jam berarung jeram kami sampai di titik di mana masyarakat atau pelancong biasa dan dapat menikmati sungai Bingei untuk bermandi dan bertamasya. Disini banyak kita jumpai ibu - ibu penjual jagung dan kami tak ketinggalan untuk menyantap jagung rebus dengan harga Rp. 2.000,-/tongkol. Benar - benar nikmat jagung rebus itu setelah lebih 2 jam berbasah - basah di sungai dengan kondisi perut yang mulai lapar.
Menikmati jagung rebus setelah lebih dari 2 jam rafting

 
Ternyata perjalanan rafting kami belum usia. Setelah selesai menikmati jagung rebus, ada satu lintasan lagi yang akan kami lalui yakni terjun melewati bendungan irigasi. Beruntung sekali kami mendapatkan debit air sungai pada saat itu, karena sebelumnya saat aku rafting tidak dapat melewati karena debit air yang kecil sehingga bendungan tidak dapat dilalui dan perahu karet akan kandas.
Inilah keseruan kami melewati bendungan irigasi Namu Ukur.

Bersiap menuruni bendungan

Segera meluncur setelah mendapat instruksi ranger

1,2,3 lepas.........

bles......sampai di dasar bendungan

nyaris terbalik, serasa mau kencing

Selamat.........................                                                                                                                    


Akhirnya selesai juga rafting kami dan dengan menumpangi mobil pick up kami di bawah ke titik kumpul awal di Base Camp Explore Sumatera untuk istirahat, istirahat dan makan siang.
Kami segera membersihkan diri, mandi, dilanjutkan makan siang dan sholat. Benar - benar perjalanan dan petualangan yang memuaskan.

Bagi rekan - rekan yang ingin rafting di Sungai Bingei dapat kontak langsung ke :
TEAM EXPLORE SUMATERA
Attn. Bang Jhoni
HP : +62 8126417356

Team yang sangat bersahabat dan well come banget. Terima kasih EXPLORE SUMATERA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar