Kamis, 29 September 2022

GEDUNG ASURANSI JIWASRAYA MEDAN

Minggu 28 Agustus 2022 aku menghadiri resepsi pernikahan salah satu teman di kantor di Gedung Selecta di Jalan Listrik Medan. Aku lebih awal pulang, tidak mengikuti rangkaian acara sampai selesai. Kupacu sepeda motorku lewat jalan Palang Merah, di sini banyak masih berdiri megah bangunan - bangunan kolonial yang masih berfungsi dan difungsikan dengan baik. Salah satunya adalah Gedung Asuransi Jiwasraya. 

Jalanan sepi, tidak banyak kendaraan yang lalu lalang. Aku sangat menyukai bangunan - bangunan kolonial yang ada di kotaku. Dan malam ini aku merasa beruntung, dapat mengabadikan Gedung Asuransi Jiwasraya dalam kondisi lalu lintas yang lenggang. Walaupun hasil jepretan dalam nuansa malam yang temaram .



Banyaknya bangunan - bangunan yang megah di Kota Medan pada saat itu tidak terlepas dengan kondisi Sumatera Utara yang banyak menghasilkan hasil - hasil perkebunan yang dibutuhkan dan diekspor ke benua Eropah seperti Tembakau, Karet dan Kopi.

Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab berpindahnya pusat pemerintahan Keresidenan Sumatera Timur yang sebelumnya berada di Bengkalis kemudian dipindahkan ke Medan pada 01 Maret 1887. Dan sejak itu banyak di bangun gedung - gedung yang merupakan infrastruktur yang menunjang untuk proses ekonomi dan untuk memudahkan urusan pengiriman hasil - hasil bumi dari Keresidenan Sumatera Timur.

Pada tahun 1874 telah banyak dibuka perkebunan - perkebunan yang dipelopori oleh J. Nienhuys, Van Der Falk dan Elliot di kawasan Keresidenan Sumatera Timur. Ada sekitar 22 perkebunan pada saat itu dan untuk membantu proses hasil - hasil kebun tadi terbangunlah infra struktur yang sampai sekarang masih berdiri megah di Kota Medan walaupun tinggal sebagian kecil saja.

Salah satu Gedung peninggalan kolonial adalah Gedung Asuransi Jiwasraya. Gedung yang terletak di Jalan Palang Merah tersebut berdampingan dengan Gedung BKS PPS atau yang dikenal Gedung Avros.

Asuransi Jiwasraya sendiri berdiri pada 31 Desember 1859 dengan nama NILLMIJ ( Nederlands-Indische Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij ). Perusahaan ini merupakan perusahaan asuransi yang pertama didirikan di Indonesia. Pada tahun 1957 dalam rangka Indonesianisasi perekonomian perusahaan - perusahaan asuransi jiwa milik Belanda dikenakan Nasionalisasi. 

Pada tanggal 17 Desember 1960 NILLMIJ van 1859 yang sudah dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No : 23 tahun 1958 diubah menjadi PT. Asuransi Pertanggungan Djiwa Sedjahtera berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman.

Pada tanggal 01 Januari 1961 didirikan perusahaan asuransi jiwa dengan nama PN Asuransi Djiwa Eka Sedjahtera berdasarkan Peraturan Pemerintah No : 214 Tahun 1961 . Ke dalam perusahaan yang baru ini dileburlah kesemiblan perusahaan asuransi milik Belanda tersebut dengan inti utama NILLMIJ van 1859

Pada tanggal 01 Januari 1966 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1965 didirikan perusahaan negera yang baru bernama PN Asuransi Djiwasraya. Ke dalam perusahaan negera ini dilebur PN Asuransi Djiwa Eka Sedjahtera.

Gedung Asuransi Djiwasraya Medan di bangun pada tahun 1918 dan sempat direnovasi pada tahun 1984. Sesuai dengan kondisi wilayah Indonesia sebagai negara tropis maka bangunan gedung ini banyak menghadirkan jendela - jendela sebagai ventilasi agar sirkulasi udara berjalan lancar dan tidak menimbulkan efek panas di dalam gedung.

Renovasi tersebut tetap memperetahankan keaslian gedung yang pertama kali dibangun. Dan sampai saat ini gedung Asuransi Djiwasraya tetap bertahan dengan konstruksi yang asli. 

Pintu utama Gedung Asuransi Djiwasraya menghadap ke Utara dan Barat dan jendela - jendela yang cukup banyak menjadi keindahan bangunan ini. Gedung yang bercat putih ini masih berdiri megah dan telah ditetapkan sebagai salah satu Bangunan Cagar Budaya Kota Medan.

Semoga bangunan - bangunan kolonial yang masih tersisa akan terus terjaga sampai nanti sebagai cerita dan saksi sejarah dari Negeri Indonesia.


Semoga.









( Pada malam hari trotoar di Gedung Asuransi Djiwasraya  Medan digunakan oleh pedagang kaki lima sebagai tempat atau lapak berjualan. Saat aku melintas pedagang sedang menyusun kursi - kursi yang berwarna merah di sekitar Bangunan Asuransi Djiwasraya tersebut. Tapi aku tidak tau mereka berjualan apa karena aku mengambil fotonya dari seberang jalan ).


Sumber tulisan : Dari berbagai sumber