Kamis, 27 Desember 2018

DESEMBER 2018

RENUNGAN

Bulan ke 12 tahun ini sudah di ujung senja, tinggal menghitung hari untuk berganti tahun. Peredaran masa berlalu dengan cepat, meninggalkan usia yang semakin menua. Ada yang sudah pergi dan ada yang baru hadir. Silih berganti mengikuti perputaran roda dunia.
Usiaku makin menua, apakah amalanku sudah bertambah atau masih stagnan di garis yang sama, entahlah. Aku berharap amalanku alan bertambah, namun apakah keikhlasanatau  karena keterpaksaan. Hanya Tuhan yang mampu menjawabnya.

Waktu yang tersisa berikanlah manfaat untuk diriku dan dibatas senja nanti jika aku mampu mencapainya, ambillah aku dalam keadaan khusnul khotimah. Dan jika perjalananku masih menyisakan waktu yang panjang, jangan jadikan penuh kesia - siaan. Dan jangan jadikan aku menjadi beban bagi orang - orang di sekelilingku. Jadikanlah aku orang yang memberi makna bagi orang - orang sekitarku walau tidak dapat memberikan kepuasaan kepada semuanya.

Jika di ujung senja nanti aku berada penuhi aku dengan doa - doa yang indah dan jauhkan dari umpatan dan cacian - cacian karena salahku di masa lalu.
Tuhan kau pemilik segalanya dan kepadamu aku pasrahkan jika aku kembali.

Medan, 28 Desember 2018

Senin, 10 Desember 2018

SI UDUD ACCIDENT

Pagi yang cerah di awal Desember. Langit yang biru dan matahari bersinar terang. Aku berangkat kerja bersamaan dengan mengantarkan anakku ke sekolah. Sepanjang perjalanan yang kami lalui dengan riang gembira. Bernyanyi dan mendengarkan anakku bercerita entah apa saja. Sampai di sekolah anakku akupun melanjutkan perjalanan ke tempat kerja.
Cuaca masih terus bersahabat dan jalanan tidak macet. Benar - benar hari yang bersahabat. Aku terus membawa Si UDUD menuju lokasi kerjaku. Si UDUD yang sudah 13 tahun setia menemani segala aktifitasku dan keluargaku, walau sudah tua tapi masih terus berjasa. Terima kasih UDUD yang telah mengiringi dengan setia setiap perjalanan kami.

UDUD kupacuh dengan kecepatan yang lambat saja, yang penting selamat dan aku juga bukan seorang rider, hanya paling cepat kecepatan kupacuh di kisaran 40 km/jam.
Langit makin cerah dan sang surya semakin naik ke cakrawala. Sudah mulai panas namun masih panas panas yang menyehatkan kulit wajah. Terus kupacuh Si UDUD. Selama ini UDUD tidak pernah rewel hanya hal - hal kecil saja seperti moda transportasi lainnya.

Memasuki Jalan Karya aku tetap memacu UDUD dengan kecepatan yang masih biasa saja karena aku yakin dengan kecepatan yang biasa aku gunakan tak akan sampai terlambat untuk menuju tempat kerjaku. Tapi walaupun kupacuh UDUD dengan kecepatan yang lambat nasib sial sedang menaungi Si UDUD. UDUD ditubruk oleh pemandu transportasi Online. Aku selamat dan Si UDUD hanya mengalami kerusakan sedikit saja. ALLAH masih melindungi aku dan UDUD hari itu.

UDUD kupacuh kembali setelah sedikit shock tentunya UDUD jadi agak sedikit slow dan nggak langsung on. Sampai di dekat tempat kerja, UDUD segera kutinggalkan ke bengkel untuk diservis dan reparasi. UDUD hari itu kita mengalami kecelakaan namun Alhamdulillah kita tidak terlalu menderita.
Terima kasih Ya ALLAH. Amien


Jalan Karya, Medan 04 Desember 2018 saat Si UDUD Accident.........

Jumat, 23 November 2018

SIMARJARUNJUNG, MENATAP PESONA INDAHNYA DANAU TOBA

Danau Toba, danau yang terdapat di Sumatera Utara yang letaknya berada di beberapa Kabupaten selalu memberikan panorama yang indah bak lukisan. Sumatera Utara wajib berbangga dengan keberadaan geopark ini. Dilihat dari Kabupaten manapun Danau Toba tetaplah indah menawan.

Panorama Danau Toba dari Simarjarunjung

Danau Toba dan kawasan pertanian di Simarjarunjung

Salah satu sudut yang menarik untuk menatap keindahan Danau Toba melalui Bukit Simarjarunjung. Dahulu Simarjarunjung bukan destinasi yang menarik kecuali bagi orang - orang yang menyukai tantangan karena menuju ke Bukit Simarjarunjung tidak semudah sekarang. Akomodasi dan transportasi yang sulit menjadikan orang malas untuk berkunjung disini. Menyaksikan keindahan mentari mulai terbit jadi sensasi yang benar - benar ditunggu kala itu jika berkunjung di Simarjarunjung lewat Bukit Pemncar TVRI. Sayang sekarang akses ke daerah tersebut tidak dapat digunakan untuk umum lagi.

Saat ini jika kita pergi ke Simarjarunjung banyak terpancang tower - tower provider perusahaan jasa telekomunikasi di Bukit Simarjarunjung. Bukan hanya pemancar TVRI saja. Namun kala tahun 1990an hutan - hutan pinus di sekitar Simarjarunjung yang berdiri kokoh kini mulai tak ada lagi sehingga dari bukit - bukit tersebut kita dapat menyaksikan panorama keindahan Danau Toba dari kejauhan.

Tidaklah sulit untuk menuju ke Bukit Simarjarunjung, apalagi bagi yang pernah berkunjung ke daerah Sidamanik dan sekitarnya. 

Bagi yang pertama kali akan ke Bukit Simarjarunjung lebih bagus lewat jalan atau jalur Sidamanik saja karena jalannya lebih bagus dibanding jika melalui jalan Simpang Raya - Bagadu - Simantin. Arah jalan ke Sidamanik melalui jalur ke Parapat juga. Hanya saja setelah lewat Simpang Dua P. Siantar beberapa kilometer terdapat persimpangan dan di persimpangan terdapat POM SPBU, kalau lurus ke arah Parapat dan belok kanan ke arah Sidamanik. Kita ambil jalur ke arah Sidamanik. Setelah itu arahkan kendaraan terus saja lurus dan gak usah belok - belok jika ada persimpangan. Dalam perjalanan ke Simarjarunjung kita akan disajikan panorama perkebunan teh yang menghijau serta perladangan dan persawahan. Di sekitar Sidamanik juga terdapat pemandian Bah Damanik dan Air Terjun Bah Biak di Bah Butong ( lihat pada tulisan sebelumnya ).

kawasan perkebunan teh yang dilalui  ( Kebun Toba Sari )
Kami berangkat pagi sekitar pukul 07.00 WIB dari P. Siantar, cuaca cukup bersahabat mengiringi keberangkatan kami. Sepanjang perjalanan menyaksikan desa - desa yang baru saja panen padi di area persawahannya. Udara mulai sejuk ditambah lagi saat ini sudah musim penghujan. Jalanan lancar dan sepi. Dan sarana jalan juga sekarang sudah bagus, hanya sebagian kecil masih ada lubang - lubang lewat Pekan Sidamanik tapi not bad lah. Karena tidak separah waktu perjalanan kami ke Tigaras pada tagun 2016. Lewat Perkebunan Nusantara IV Kebun Toba Sari kami menyaksikan ada pekanan atau pasar yang digelar. Biasa disini aktifitas pasar seminggu sekali yang dikenal dengan nama Pekanan. Kalau di Sidamanik Pekanan pada hari Jumat, di Pematang Raya Pekanan hari Sabtu, Saribu Dolok Pekanan hari Rabu. Biasanya pedagang dari P. Siantar akan datang dan membuka lapak di kios - kios di Pasar Kecamatan atau Pasar Desa daerah - daerah tersebut. Namun aku tidak sempat mengabadikan aktifitas pekanan tersebut.

Perjalanan kami lanjutkan, sepi sepanjang perjalanan. Sesekali berpapasan dengan bus umum dan mobil - mobil lainnya namun masih terasa senyap. Lewat Pematang Sidamanik jalanan lebih sunyi lagi. Ada truck yang mengangkut kayu yang melintas di depan mobil yang membawa kami dalam muatan kosong. Armada yang kami naiki akan menyalip truck tersebut, namun nahas bamper depan menyenggol bak belakang truck, sempat terjatuh bamper depan mobil yang kami tumpangi namun tidak menimbulkan kerugian yang berarti dan kami juga semua dalam keadaan selamat tanpa kurang apapun. Alhamdulillah

sedang memperbaiki bemper yang nyenggol truk
suasana jalan yang sunyi sepi
Setelah diperbaiki bamper yang lepas,perjalanan kami lanjutkan kembali. Jalanan masih sunyi dan matahari mulai naik ke peraduan. Udara masih terasa dingin, sekitar 20 menit kami pun sampai ke Bukit Simarjarunjung. Oh ya nanti pada saat di ujung ada terdapat pertigaan. Kalau ke kanan menuju ke P. Raya melalui Tigaras dan ke kiri menuju ke Parapat dan lurus menuju ke Simarjarunjung.
Panorama Danau Toba sudah terpampang indah, kami teruskan perjalanan menuju puncak yang lebih tinggi, jalanan sudah bagus dan tidak berlubang dan semakin ke atas panaorama semakin cantik dan indah. Subhanallah, terima kasih ya Allah ya Robb.

Banyak terdapat tempat - tempat yang dikelola masayarakat sekitar dengan menyajikan wahana dan tempat - tempat foto yang benar - benar instagible. Panorama yang indah didukung dengan cuaca yang cerah. Masih pagi sekitar pukul 08.00 WIB lewat kami sampai disini. Hembusan dan semilir angin yang dingin menambah keindahan pemandangan disini.
Kami berhenti di puncak tapi tidak sampai ke puncak pemancar TVRI. Panorama pagi hari yang benar - benar indah. Masuk ke tempat tersebut dikenakan tarif Rp. 10.000,- per orang dan tidak kena biaya parkir lagi dan boleh foto - foto sepuasnya di wahana - wahana yang tersedia. Sayang di Bukit Simarjarunung belum terdapat sarana penginapan.

Suasana pagi di Bukit Simarjarunjung

di salah satu wahana
pagi di Bukit Simarjarunjung
sangkar burung


Puas di Puncak Simarjarunjung kami akhirnya turun menuju tempat Bukit Indah Simarjarunjung. Bekas kawasan hutan cemara yang kini dikelola dengan aneka wahana foto dengan latar belakang Danau Toba. Juga wahana - wahana foto yang menantang andrenalin. Masuk ke lokasi Bukit Indah Simarjarung dikenakan tarif Rp. 30.000,- per mobil dan tidak dikenakan biaya masuk per orang. Murah kan.....
Hanya saja bagi yang ingin berfoto - foto di wahana - wahana foto akan dikenakan tarif seperti menaiki sepeda awan akan dikenakan tarif sebesar Rp. 20.000,-
Dan inilah foto - foto kami di Bukit Indah Simarjarunjung.

sepeda awam


Hari menjelang siang, akhirnya kami pun beranjak meninggalkan Bukit Simarjarunjung karena akan melanjutkan perjalanan pulang ke Medan. Perjalanan pulang disambut dengan langit yang mulai mendung dan belum sampai di Simpang Sidamanik hujan turun dengan derasnya sampai. Benar benar deras. Nasib baik sewaktu di Simarjarunjung cuaca bersahabat dengan kami.

Senin, 01 Oktober 2018

FUNLAND MIKI HOLIDAY KESERUAN BARENG KELUARGA

Minggu pagi, 30 September 2018 kami berangkat dari rumah tujuan ke Berastagi. Bertiga aku, istriku dan anakku. Setelah mandi, sarapan dan berkemas kami pun meninggalkan rumah untuk berangkat menuju ke Simpang Pos Padang Bulan. Angkot yang kami tumpangi mesti berpindah pindah karena tidak ada angkot yang langsung dari rumah kami menuju ke Padang Bulan. 
Akhirnya angkot KPUM 70 lewat juga dari depan gang rumah kami. Kami pun bergegas naik angkot tersebut. Sampai di Pasar III Marelan angkot bermaksud mengisi BBM, selesai mengisi BBM, nasib sial angkot mogok dan kami dorong beramai - ramai tapi mesin gak juga menyala. Akhirnya kami putuskan tukar angkot saja menuju Pasar I dimana angkot Wampu Mini 110 ngetem dengan tujuan Pancur Batu. Tak lama angkot 110 pun datang dan kami bergegas naik untuk tujuan ke Simpang Pos Padang Bulan dimana bus bus tujuan ke Berastagi ngetem atau pusat pangkalan bus - bus arah tujuan Berastagi, Kaban Jahe, Dairi dan tujuan ke arah Sidikalang dan Tapanuli. Perjalanan dari Marelan ke Padang Bulan hampir satu jam.

permainan seru

Lebih kurang 1 jam perjalanan, akhirnya sampai di Simpang Pos Padang Bulan, bus Sinabung baru saja berangkat dan kami akhirnya naik bus berikutnya. Tak sampai 15 menit selang waktu dari bus Sinabung yang berangkat tadi bus kami pun berangkat menuju Berastagi. Cuaca kurang begitu cerah tapi tidak hujan, hanya mendung saja. Perjalanan pun berlanjut. Cuaca dingin daerah pegunungan atau dataran tinggi sudah mulai terasa begitu memasuki kawasan Sembahe. Bus melaju dengan kencang, kabut tebal turun mulai dari kawasan Sibolangit. Aku berdoa semoga hujan tidak turun karena kalau hujan turun wahana di Funland Mickey Holidaya tidak akan dimainkan. Bus Sinabung melaju dengan kencang, memotong mobil mobil yang jalan di depannya dan bahkan melewati Bus Sinabung yang lebih dahulu jalan dari Bus Sianbung yang kami tumpangi.
Sepanjang perjalanan kami menyaksikan monyet - monyet yang tinggal di kawasan TAHURA turun ke jalan untuk tebar pesona bagi pengguna jalan raya Medan - Berastagi. Lebih kurang 1 jam perjalanan akhirnya kami sampai di Funland Mickey Holiday. Oh ya tarif ongkos bus dari Medan ke Berastagi kami sebesar Rp. 10.000,- ( sepuluh ribu rupiah ) per orang.

Sampai di Funland kami pun masuk ke ticket box untuk membeli tiket masuk yang sudah termasuk tiket terusan ke seluruh permainan. Nasib baik kami hari ini pembelian melalui Kartu Debit dan Kartu Kredit dari Bank Mandiri mendapat potongan Rp. 20.000,- ( dua puluh ribu rupiah ) dari harga tunai Rp. 100.000,- ( seratus ribu rupiah ). Jadi kami cukup bayar Rp. 80.000,- x 3 orang sehingga total yang kami bayar hanya Rp. 240.000,- ( Dua ratus empat puluh ribu rupiah ), bisa hemat Rp. 60.000,- ( enam puluh ribu rupiah ) buat ongkos pulang Berastagi  - Medan ini. Kami pun akhirnya berjalan menuju pintu masuk ke Funland Mickey Holiday

koridor menuju pintu masuk Funland Mickey Holiday


pemandangan lalu lintas jalan raya dari Berastagi ke Medan dari koridor Funland Mickey Holiday

Kami pun berjalan menuju pintu masuk ke wahana, pengunjung sudah mulai ramai dan terus berdatangan. Dan aku lihat ada perusahaan besar yang mengadakan kegiatan " Employee Gathering " di Funland Mickey Holiday. 
Melalui pintu pemeriksaan dan setelah dicheck kami pun di perkenankan masuk dan bermain di wahana yang tersedia. Dan keseruan pun bermula

menuju pintu masuk
 Memasuki zona permainan dan wahana disempatkan untuk berfoto - foto di sekitar pintu masuk.
Di depan pintu masuk kami disambut oleh para pegawai dengan ramah, dan kami pun bergegas ke wahana - wahana yang ada. Di dekat pintu masuk kami lihat wahana yang tidak banyak yang ngantri, maka aku dan anakku segera masuk ke wahana tersebut dan ternyata wahana tersebut bikin kita spot jantung dan disinilah keseruan bermula.
Pertama - tama wahana bermain dengan aman, setelah itu kita diguncang - guncang dan diayun kuat - kuat dan terbalik. Jeritan dari orang - orang yang menaiki wahana pun saling sahut - sahutan termasuk anakku yang menjerit dan minta tolong. Turun dari wahana serasa sendi sendi lemas semua. Benar - benar memacu andrenalin.
awal permainan di wahana sudah mencoba yang menantang
Kami mengelilingi zona dan mencoba wahana - wahana yang tersedia dan memang tidak semua kamu coba apalagi zona - zona yang extreme. Memasuki waktu sholat dzuhur kami pun sholat lebih dahulu setelah itu makan di restoran cepat saji yang desain bangunan menyerupai kapal.

Di sekitar area, bunga - bunga tertata rapi dan cantik serta pohon - pohon yang terpelihara. Beberapa zona kami mainkan, namun cuaca kurang bersahabat dan akhirnya turun hujan lebat dan wahana pun dihentikan. Zona roller coaster yang melewati jalan - jalan berair tetap dimainkan namun antrian banyak, saat hujan sudah berkurang kami pun duduk di restoran menunggu hujan reda dan masuknya waktu sholat ashar.
Selesai sholat ashar kami pun meninggalkan Funland Mickey Holiday dengan sejuta kebahagiaan yang masih tersisa. Perjalanan kami lanjutkan ke Kota Berastagi. Dan jika ada masa dan keluangan financial kami akan mengunjungi tempat ini lagi. Insya Allah.


Kamis, 13 September 2018

TREKKING BARENG TEAM ASURANSI MANDIRI INHEALTH MEDAN

Tujuan yang sama dengan orang yang berbeda akan menjadi suatu cerita yang berbeda. Ini yang aku alami. Dengan tujuan yang sama yaitu Kolam Abadi dan Air Terjun Teroh - Teroh di Desa Rumah Galuh, Namu Ukur Langkat memberi cerita yang berbeda. 
Berawal dari kunjungan kerja ke kantorku dan saat itu aku tunjukkan perjalanan kami trekking di Kolam Abadi dan Air Terjun Teroh - Teroh para staff dari PT. Asuransi Jiwa Mandiri Inhealth Cabang Sumatera Utara khususnya Medan, tertarik untuk melakukan perjalanan seperti yang aku lakukan. Mereka sebenarnya biasa melakukan kegiatan gowes pada saat week end. Namun karena melihat foto - foto saat aku trekking bersama Genk Punjabi, mereka pun tertarik untuk melakukan kegiatan trekking tersebut.


Akhirnya waktu yang disepakati datang juga, Minggu pagi yang cerah walaupun pada malam hari turun hujan deras di kawasan Medan dan sekitarnya. Sisa - sisa hujan masih membasahi tanah di kawasan Kota Medan.
Sesuai kesepakatan kami berkumpul di halaman kantorku, sekitar pukul 07.30 WIB, armada pun melaju menuju Binjai membawa rombongan team Asuransi Mandiri Inhealth.
Cuaca sepertinya sangat mendukung perjalanan kami, matahari bersinar terang dan langit cerah membiru. Sekitar setengah jam armada kami telah sampai di Binjai dan menjemput Pak Fadlan, salah satu personel dari Team Asuransi Mandiri Inhealth karena secara kebetulan mertua beliau bertempat tinggal di Binjai.

Perjalanan pun kami lanjutkan menuju Base Camp Explore Sumatera di Namu Sira - Sira Langkat, tak sampai satu jam armada kami telah sampai ke base camp tersebut. Sejenak menikmati kejernihan Sungai Bingei yang sering aku rafting. Dan sekedar berfoto - foto di base camp. Setelah itu aku bertemu dengan team dari Explore Sumatra yang akan memandu kami untuk melakukan trekking di Kolam Abadi dan Air Terjun Teroh - Teroh. Kali ini kami akan dipandu oleh Ronny dan ranger lokal dari PELARUGA.

sejenak berpose di challet "Rumah Bambo di Base Camp Explore Sumatera
Menikmati kejernihan Sungai Bingei

Suasana dan cuaca di sekitar Namu Ukur pagi ini pun sangat cerah. Bersyukur walaupun tadi malam hujan namun pagi ini Tuhan memberikan anugrah cuaca yang sangat bersahabat.
Perjalanan selanjutnya menuju ke Rumah Galuh. Kali ini Ronny memandu kami bukan dari jalan yang kami lewati sewaktu trekking dengan Genk Punjabi. Namun ternyata ada jalan alternatif dan lebih dekat walaupun kemulusan jalannya lebih mulus dari yang kami lalui dahulu. Namun bisa memotong waktu sekitar 20 menit sehingga dapat menghemat perjalanan kami.

Sekitar lebih 30 menit akhirnya kami sampai di PELARUGA. Suasana saat trekking dengan Team Asuransi Mandiri Inhealth benar - benar berbeda saat trekking dengan Genk Punjabi. Pelaruga benar - benar sunyi, berbanding sangat jauh saat trekking pertama kali. Hanya ada team kami saja yang akan melakukan trekking di Kolam Abadi dan 2 orang remaja. Aku heran juga, kenapa bisa sesunyi ini.
Apakah ini efek kejadian banjir bandang di Air Terjun Dua Warna di Sibolangit atau karena orang - orang kapok pergi kesini lagi karena sikap dari pemuda setempat yang kurang bersahabat saat meminta retribusi kepada pengunjung. Entahlah aku pun tak paham. Karena selama aku melakukan perjalanan trekking, semuanya kami serahkan kepada EXPLORE SUMATRA yang mengatur perjalanan kami sehingga kami tidak mengalami kejadian yang kurang mengenakkan, karena pada saat perjalanan trekking pertama kali aku melihat sendiri bagaimana kurang bersahabatnya mereka saat mengutip uang retribusi. Semoga hal - hal tersebut bisa menjadi pelajaran agar pengelolaan lebih baik dan memberi rasa nyaman kepada pengunjung.

Sampai di Rumah Galuh, kami pun bersiap - siap mengenakan perlengkapan keselamatan berupa jaket pelampung dan ranger lokal pun melakukan ritual berupa doa mohon keselamatan selama dalam perjalanan nantinya.
Rumah Galuh benar - benar sunyi saat ini, tidak ada kemeriahan dan keramaian pengunjung, seolah - olah kami pemilik pribadi kawasan ini. Jalanan menuju Kolam Abadi licin, sisa - sisa air hujan tadi malam masih membekas. Aku sempat terpelset dan terjatuh karena licinnya jalan, bisa jadi karena tak ramai orang yang melalui jadi jalannya menjadi licin dan sedikit berlumut. Namun terpelesetnya aku dan terjatuh tidak menimbulkan cedera apapun sehingga masih fit untuk melakukan perjalanan selanjutnya.  Dan inilah potret perjalanan kami menuju Rute Pertama " Kolam Abadi "

perjalanan pun bermula

perjalanan menuju kolam abadi


rute yang dilalui

ada yang tertinggal sendirian

Sekitar 15 menit perjalanan, kami sampai di Kolam Abadi, debit air cukup melimpah karena hujan tadi malam, tiada keramaian. Yang ada keheningan dan suara burung - burung dan binatang di kawasan ini. Benar sunyi dan seolah - olah menjadi milik kami pribadi. Rombongan Team Asuransi Mandiri Inhealth pun segera menceburkan diri dengan suka cita di Kolam Abadi. Walaupun baru turun hujan, namun air sungai Kolam Abadi tetap jernih dan sebening kaca, tetap nampak dasar sungai yang berpasir.


suasana Rumah Galuh yang sunyi

sudah sampai di Kolam Abadi, menikmati kesejukan dan jernihnya air yang sebening kaca


walau baru turun hujan namun airnya tetap jernih

seolah - olah sungai pribadi, tak ada rombongan lain yang berkunjung

dua jempol untuk Kolam Abadi

menuju ke hulu sungai

Puas mandi dan berendam serta menjelajah di kawasan sekitar Kolam Abadi, karena perut mulai lapar dan keroncongan, kami makan siang yang lebih awal di sini di Kolam Abadi dengan bekal yang telah disiapkan oleh Team EXPLORE SUMATRA. Benar - benar nikmat makan disini walaupun menunya sederhana saja, ayam goreng, sambal terasi dan tumis kol, namun benar benar membangkitkan selera. Terima kasih ya ALLAH atas berkat keindahan dan nikmat rezeki yang telah Engkau limpahkan pada kami.
Setelah kenyang dan istirahat dengan tetap menceburkan diri di sungai, kami lanjutkan perjalanan menuju ke Air Terjun Teroh - Teroh melalui jalur sungai. Kegembiraan selalu memncar dalam perjalanan kami. Canda ria, dan melalui jalan - jalan yang ekstrem mencabar kami lalui dengan suka cita dan penuh gembira. Ada sensasi yang terus memompa semangat kami dalam perjalanan kali ini.

perjalanan menuju ke Air Terjun Teroh Teroh

Ranger tetap berada di depan untuk memastikan jalur yang dilalui aman, sedangkan Ronny dan seorang temannya berjalan di atas sungai untuk memastikan tidak ada air bah dari hulu sungai agar perjalanan tetap aman dan nyaman. Kami senantiasa mengikuti instruksi ranger karena beliau yang sangat tahu medan sungai ini.


Sekitar perjalanan satu stengah jam mengarungi sungai dengan melewati bebatuan, jeram dan derasnya air sungai yang kami lalui dengan berenang, menyelam atau berjalan melalui bebatuan dan berpegang pada akar - akar pohon atau seutas tali yang telah terpasang akhirnya kami sampai di Air terjun Teroh - Teroh. Kondisi kayu saat aku berkunjung dengan Team Asuransi Mandiri Inhealth berbeda saat kunjungan dengan Genk Punjabi.
Tiada pengunjung lain disini, hanya kami saja. Benar - benar anugrah terindah dari Yang Maha Kuasa.

posisi kayu telah berubah dibanding saat kunjungan dengan Genk Punjabi

suasana yang sunyi, seolah milik kami sendiri, tiada rombongan lain

menikmati sensasi pijatan dari air terjun, lumayan keras di badan

debit air yang lebih banyak karena baru turun hujan
 Kamipun menikmati Air terjun Teroh - Teroh lebih leluasa. Menyelam, berenang dan menikmati sensasi dipijat curahan air yang turun dari atas. Berlama - lama kami disini menikmati keindahan dan kejernihan air sungai.
duduk di atas kayu besar yang sudah berubah posisinya
yes, yes, yes

pose

Pak Kukuh, Operational Manager Asuransi Mandiri Inhealth lagi nyantai
Tak bosan - bosannya kami menikmati air terjun dan kesejukan Air Terjun Teroh - Teroh. Matahari beranjak tinggi dan kami pun mesti kembali. Perjalanan pendakian yang lebih mencabar segera dimulai setelah menikmati keindahan sungai dan Air terjun Teroh - Teroh.
HARUS SEMANGAT.

perjalanan pulang

private

menuju camp Pelaruga
Dengan semangat kami pun berjalan melewati jalan naik dan terjal, kadang menurun dan licin. Namun pesona dan jernihnya air sungai seolah - olah telah mengabaikan perjalanan yang sulit. Menikmati sesuatu yang indah itu tak selalu mudah dibutuhkan tenaga dan stamina serta semangat untuk mencapainya.
Ayo semangat dan pantang menyerah.

Minggu, 09 September 2018

PANTAI CERMIN, SERDANG BEDAGAI

Sumatera Utara, tidak hanya Danau Toba yang dapat dikunjungi sebagai destinasi wisata. Sekedar untuk wisata keluarga aatu menikmati deburan air laut kita dapat mengunjungi Pantai Cermin. Memang tidak seindah pantai - pantai di Bali namun untuk wisata keluarga bolehlah untuk menceburkan diri di air laut.


Pantai yang terletak di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ini senantiasa ramai pengunjung pada saat - saat hari libur ataupun week end. Di Pantai Cermin banyak pengelola di kawasan pantai ini sepert Pantai Gudang Garam, Pantai Kurnia, Pantai Bali Lestari dan juga ada wahana air yaitu Theme Park walaupun kondisinya saat ini sudah kurang bagus seperti pada awal - awal tahun 2000an.

Perjalanan ke Pantai Cermin tidak terlalu jauh apalagi sekarang setelah dioperasikan tol Medan - Sei Rampah semakin mempercepat perjalanan ke lokasi Pantai Cermin. Jika kita menuju Pantai Cermin dengan membawa mobil sendiri dari Medan menuju ke Perbaungan dan setelah sampai Perbaungan di persimpangan jalan yang terletak Restoran Minang Simpang Tiga kita belok ke kiri dan jalan terus menuju ke kawasan Pantai Cermin, sekitar 15 menit dari Simpang Perbaungan maka akan sampailah kita di Pantai Cermin. Tinggal kita tentukan saja mau di pantai yang dikelola siapa kita akan menikmati kawasan Pantai Cermin.

Kalau kita menggunakan angkutan atau moda transportasi umum dari Terminal Amplas kita dapat menaiki bus tujuan Perbaungan, mungkin ongkos berkisar Rp. 10.000,-  ( sepuluh ribu rupiah ). Setelah sampai ke Perbaungan kita lanjutkan naik angkutan atau tranpotasi tujuan ke Pantai Cermin atau boleh juga naik ojek. Kepada tukang ojek cukup memberitahukan tujuan ke pantai mana yang akan kita tuju ke Pantai Cermin.

Saat ke Pantai Cermin kami putuskan ke Pantai Bali Lestari, kawasan pantai yang dikelola mengikuti konsep seperti pantai  pantai di Bali. Memasuki kawasan pantai ini kita akan diperdengarkan gamelan Bali. Masuk ke Pantai Bali Lestari hanya bayar retribusi Rp. 2.000,- ( dua ribu rupiah per orang ) dan karcis parkir Rp. 7.000,- ( tujuh ribu rupiah ) pada saat itu tahun 2017.


Di kawasan Pantai Bali Lestari  merupakan kawasan wisata keluarga sehingga anak - anak kecil diperkenankan untuk mandi mandi di bibir pantai selama dalam pengawasan orang tua. Di sini juga bila ingin menaiki banana boat atau speed boat juga tersedia dengan biaya Rp. 30.000,- ( tiga puluh ribu rupiah ) per orang. Operator akan mengajak kita menikmati sensasi mengelilingi lautan.

Di kawasan pantai ini tersedia restoran yang menyediakan aneka makanan dengan harga yang masih wajar. Namun pada saat itu kami makan di Restoran Inga Seafood yang menyediakan aneka ikan - ikan laut yang masih segar dan kita dapat memilih aneka seafood tersebut, setelah dipilih dan ditimbang kita boleh meminta dimasak sesuai dengan selera kita, harga masih wajar di Restoran Inga Seafood.


bermain di Pantai cermin

Pantai di Sumatera Utara memang tidak sebiru pantai - pantai di Bali atau pantai di perairan Aceh namun untuk hiburan sekedar melepaskan penat dan beban kerja boleh jugalah. Apalagi jarak yang dekat dari Kota Medan. Namun jika pada saat hari besar agama seperti Idul Fitri, Pantai Cermin sangat padat pengunjung sehingga tidak dapat leluasa menikmati semilir angin laut, deburan ombak dan pasir putih karena pengunjung yang sangat sesak. Kami sarankan kalau ingin berkunjung ke Pantai Cermin pada hari Minggu biasa atau bukan pada saat hari besar agar lebih enak menikmati liburannya.

aneka payung warna warni di Pantai Bali Lestari, Pantai Cermin Perbaungan

Jadi sekedar melapas penat dan memulihkan stamina setelah bekerja dan melepaskan beban kerja ke Pantai Cermin bolehlah berkunjung sambil menikmati sejuknya air kelapa muda dan sepiring mie goreng.
Selamat berlibur dan jangan lupa bahagia