Selasa, 17 Oktober 2017

MELAKA KOTA YANG SELALU NGANGENI ( PART V )

Tulisanku tentang Melaka seperti Cerita Bersambung saja yang belum habis - habis sampai saat ini. Habisnya Melaka memang banyak tempat dan lokasi yang layak untuk dikunjungi dan patut untuk ditulis. Sebenarnya ini hanya sebagaian kecil  saja dari destinasi Negeri Melaka, kalau kita menjelajah ke tempat lain seperti Air Keroh dan tempat - tempat lainnya di Melaka masih banyak lagi yang harus kita kunjungi dan yang bisa dituliskan.

Di sekitar bukit St. Paul kita dapat melihat kota Melaka dan juga selat serta perairan Melaka. Panorama yang indah apalagi kalau cuaca cerah seperti pada saat kunjungan kami. Saya sarankan menegunjungi St. Paul Hill pada pagi hari karena belum ramai pengunjung dan kita dapat menikmati keindahan Melaka dengan suasana yang sunyi dan nyaman.

pemandangan kota Melaka dari St. Paul Hill

pagi yang cerah di kota Melaka dari St. Paul Hill

memandang Selat Melaka & Perairan Melaka dari St. Paul Hill
Dari St. Paul Hill kita dapat melepaskan pandangan ke Perairan Melaka, Selat Melaka serta bandaraya Melaka dan juga aktifitas pelabuhan dari kejauhan. Kapal - kapal dagang yang berlalu lalang dapat kita lihat dari kejauhan di St. Bukit Paul.
Bandar Melaka sekitar jalan Parameswara dari St. Paul Hill

reruntuhan Gereja St. Paul 
Di sekitar reruntuhan gereja St. Paul akan kita jumpai kuburan - kuburan orang Portugis dan juga nisan - nisan yang tertulis dengan bahasa Portugis dan juga akan kita jumpai sebuah lubang didalam gereja. Banyak pengunjung memasukkan uang ke dalam lubang tersebut. Aku tidak tahu apa tujuannya. Yang aku fikir mungkin seperti sedekah. Dan di reruntuhan gereja St. Paul juga akan kita temui seniman musik yang memainkan biola yang sangat merdu, pelukis wajah dan juga pedagang cenderamata khas Negeri Melaka.

lubang yang banyak berisi uang donasi dari pengunjung
makam - makam orang - orang Portugis
di reruntuhan gereja St. Paul dengan nisan - nisan bertuliskan bahasa Portugis
Turun dari St. Paul Hill maka kita akan mendapatkan Benteng A Famosa

BENTENG A FAMOSA

Benteng yang terletak di Jalan Parameswara, Bandar Hilir  78000 Melaka. A Famosa merupakan bahasa  Portugis yang artinya " terkenal "  merupakan benteng yang dibangun oleh penjajah Portugis di Melaka. Benteng dengan arsitektur Eropah merupakan benteng paling tua di Asia ( sumber Wikipedia ).
Gerbang kecil yang disebut dengan Porta de Santiago merupakan sisa - sisa dari bangunan benteng yang masih tersisa hingga saat ini. 

Porta de Santiago

meriam di depan Porta de Santiago benteng A Famosa

meriam di Benteng A Famosa
Berjalan kaki gak sampai 5 menit kita akan berjumpa dengan Pirate Adventure. Bangunan ini termasuk baru karena pada saat kunjunganku tahun 2007 di lokasi Pirate Adventure ini merupakan lapangan tempat pertunjukan dan juga bangku - bangku tempat pengunjung pertunjukan.

Pirate Adventure & Cafe
Kami tidak sempat masuk ke dalam gedung Pirate Adventure dan melihat atraksi di dalamnya.Jadi tidak ada yang bisa aku ceritakan. Jadi bagi yang berkunjung ke Melaka ada baiknya juga explore ke Pirate Adventure tersebut.

Melaka tahun 2007, stadion pertunjukan sekarang menjadi Pirate Adventure
Coba bandingkan gambar Melaka pada tahun 2007 saat kunjunganku dan pada kunjungan kami 2016. Banyak perbedaan yang dapat dijumpai yaitu makin banyaknya pusat perbelanjaan modern di sekitar Dataran Pahlawan Melaka.
Di depan Benteng A Famosa Porta de Santiago akan kita jumpai Memorial Pengisyitirahan Kemerdekaan.

MEMORIAL PENGISYITIRAHAN KEMERDEKAAN

sore di depan Memorial Pengisyitiharan Kemerdekaan
Pada tanggal 20 Februari 1956 Proklamasi Kemerdekaan telah diumumkan di Padang Bandar Hilir  ( Padang Pahlawan ) Melaka. Untuk memperingat kejadian bersejarah ini Kerajaan Melaka telah memilih tempat Bangunan Kelab Melaka untuk dijadikan Memorial Pengisyitiharan Kemerdekaan pada tanggal 31 Agustus 1985. Bangunan ini merupakan bangunan lama yang dibangun pada tahun 1911. Bangunan ini menjadi gedung pameran perjuangan Malaysia dalam menuju dan mencapai kemerdekaan yang berisi dokumensi bersejarah berupa gambar - gambar, majalah, rekaman percakapan yang penting, dan lainnya yang bertujuan menimbulkan kesadaran bagi generasi sekarang akan hakekat kemerdekaan dan perjuangan menuju dan menuntut kemerdekaan ( sumber wikipedia ). Harga ticket masuk berkisar RM 2 - 5 
Di sekitar ini akan banyak kita jumpai berbagai museum dengan harga tiket masuk yang muarah antara lain Museum UMNO, Meseum Sejarah dan Etnografi, Museum Laksamana Cheng HO  dan banyak lagi, lokasi  saling berdekatan cukup dijangkau dengan jalan kaki hanya beberapa menit saja. Banyak museum yang belum kami kunjungi di Melaka mungkin lain waktu nanti akan kami kunjungi. Insya Allah ada rezeki dan kelapangan waktu.
Berjalan tak jauh dari lokasi Benteng Forta de Santiago kita akan menjumpai REPLIKA KINCIR AIR MELAKA

REPLIKA KINCIR AIR MELAKA atau KINCIR AIR KESULTANAN MELAYU MELAKA

Sungai Melaka yang menjadi urat nadi perdagangan dunia pada masa lampau dengan aktifitas yang sibuk bagi transportasi perdagangan. Oleh Sultan Melaka untuk mengenang kejayaan perdangan Melaka maka dibuatlah Replika Kincir Air yang pembangunan konstruksi mulai dibangun pada tahun 2007 dan dibuka atau diresmikan pada Maret 2008. Pembangunan Kincir Air Kesultanan Melayu Melaka ini menghabiskan dana sebesar RM. 1.500.000. Tinggi konstruksi bangunan kincir air ini 13 meter dibangun berdasarkan teknologi Islam yang ditemukan di Syria dan China. 

Kincir Air Kesultanan Melayu Melaka

Kincir Air di sekitar Sungai Melaka

Kincir air Kesultanan Melayu Melaka yang dekat dengan Benteng Middleburg Bastion
Masih banyak tempat - tempat ayng menarik untuk dikunjungi di Melaka, kota yang ramah untuk pejalan kaki dengan kesan yang tidak terlalu ramai dan kota sejarah yang menjadi Warisan Dunia.

Mungkin aku akan menyajikan dalam bentuk gambar - gambar yang aku jepret dan ulasan singkat. Dan kita dapat explore ke tempat - tempat lainnya disana hanya dengan berjalan kaki saja. Kita dapat mengunjungi

1. MUSEUM BABA & NYONYA
Museum yang dahulunya merupakan rumah dan tempat tinggal bagi kaum peranakan Tionghoa yang sekarang juga berfungsi sebagai cafe dan restoran.


2. PRASASTI KOTA KEMBAR MELAKA & PROPINSI GUANGDONG, CHINA
Prasasti ini berada di sekitar aliran Sungai Melaka, dari Jalan Laksamana kita menyeberang Sungai Melaka melalui Jembatan di Jalan Hang Jebat. Di sekitar Jalan Hang Jebat akan banyak kita jumpai toko - toko bergaya China dan disini merupakan kawasan Jonker, namun kami tidak berkunjung kemari karena sudah kelelahan malam hari dan tertidur.

Lukisan didinding di sekitar Prasasti Kota Kembar Melaka & Guangdong, China

Prasasti Kota Kembar Melaka & Guangdong yang ditanda tangi pada September 2015
3. MENGELILINGI SUNGAI MELAKA DENGAN RIVER CRUISER
Mengelilingi Sungai Melaka dengan River Cruiser kita akan dikenakan tarif sebesar RM 15,90 untuk orang dewasa dan RM 7,5 untuk anak - anak. Untuk tarif bagi warga Malaysia lebih murah dan tarif yang aku tulis di atas adalah untuk pelancong luar atau wisatawan luar negeri. Dengan Melaka River Cruiser kita akan dibawa mengelilingi kawasan Pecinan di Melaka, Kampung Morten, dan Mesjid di kawasan kampung Mleayu di Melaka dan bangunan - bangunan yang memiliki sejarah bagi perkembangan dan masa lalu Melaka. Malam hari kawasan di sisi sungai Melaka berhias lampu - lampu yang beraneka waktu, makin menambah keindahan sungai Melaka. Mengelilingi sungai Melaka dengan Melaka River Cruiser sebaiknya pada malam hari karena pemandangan lebih indah dan romantis dengan lampu - lampu berwarna - warni yang menyala di sepanjang sungai Melaka.

Melaka River Cruiser
suasana di Melaka River Cruiser dengan seluruhnya pelancong asing atau wisatawan mancanegera
mesjid di kampung Morten
4. MENARA TAMING SARI


Menaiki menara Taming Sari lebih baik pada pagi hari - sore hari karena dari sini kita akan melihat kota Melaka dari ketinggian menara ini.

5. MUSEUM SEJARAH & ETNOGRAFI

menuju ke museum etnografi
Museum ini beroperasi mulai pukul 09.00 - 17.00 waktu Melaka. Tiket masuk berkisar RM 3 dan untuk anak - anak hanya RM 1.

6. MUSEUM SAMUDRA

Museum Samudra

di depan Museum Samudra

7. MENGELILINGI MELAKA DENGAN BECAK HIAS
Di sekitar Benteng A Famosa akan banyak kita temui becak - becak hias dengan aneka hiasan yang akan mengajak kita berkeliling menyusuri Bandar Bersejarah Melaka. Tarifnya adalah RM 25, kita akan dibawa untuk mengitari kota Melaka di sekitar kawasan Bangunan Merah


keliling Melaka dengan becak hias, abang becaknya berkenan mengambil foto kami bertiga
8. DATARAN PAHLAWAN MELAKA MEGAMALL
Bagi yang suka shopping Melaka juga banyak dijumpai mall atau pasar modern atau plaza. Salah satunya yang berada di Dataran Pahlawan Melaka yaitu Dataran Pahlawan Melaka Megamall. Mall nya sangat luas dan panjang namun tidak bertingkat tinggi. Terletak di Jalan Merdeka dan Jalan Parameswara Bandar Hilir Melaka.
Disini banyak ditemui aneka brand terkenal, jadi bagi yang hobby belanja gak perlu boring karena Melaka bukan hanya Bandar Bersejarah tapi juga bandar belanja. 

di Dataran Pahlawan Melaka Megamall

Gerai UNIQLO di Dataran Pahlawan Melaka Megamall
9. DATARAN PAHLAWAN MELAKA
Dataran Pahlawan Melaka merupakan lapangan terbuka yang disekelilingnya terdapat megamall. Lokasinya berseberangan dengan Sekolah Menengah Kebangsaan St. Francis. Dan di kawasan sini juga terdapat kawasan terbuka hijau. Menjadi tempat berkumpul  dan juga lokasi untuk bersantai.

Add caption

duduk santai di Dataran Pahlawan Melaka dengan latar belakang Sekolah Menengah Kebangsaan St. Francis

tanaman hias di sekitar Dataran Pahlawan Melaka
Setelah jalan - jalan di sekitar Dataran Melaka, kami lanjut jalan kaki ke Jalan Merdeka Melaka dan mencari taksi untuk menuju ke Melaka Sentral. Supir taxi yang ramah dan ternyata beliau masih ada darah Minangkabau dan masih ada sanak saudaranya di Sumatera Barat. Ongkos taxi dari Bandar Hilir ke Melaka Sentral RM 21 dan atas saran beliau kami ke Kuala Lumpur menggunakan armada KKKL. Armada yang lebih bagus dengan seat 2 -1 dan tarif yang lebih murah hanya RM 13 jadi bisa berhemat RM 7 per orang.
Selamat tinggal Melaka, kota yang selalu ngangeni.

Bus KKKL yang membawa kami ke Kuala Lumpur dari Melaka

Malacca Waterwork

Aku akan selalu merindukan kota Melaka dan semoga dilain waktu dapat mengunjungi lagi.

Kamis, 12 Oktober 2017

MELAKA KOTA YANG SELALU NGANGENI ( PART IV )

Setelah berkeliling di sekitar Stadthuys, jalan kaki sebentar lagi kita akan menemui Sungai Melaka dan tempat lain yang memang wajib kita kunjungi kala kita melakukan perjalanan di Melaka.
Tempat - tempat yang kita wajib kunjungi yaitu :

1. BENTENG MIDDLEBURG BASTION


Benteng yang berdiri kokoh ini merupakan benteng pertahanan pada masa penjajahan dulu di bumi Melaka. Benteng peninggalan penjajah Belanda pada masa itu berfungsi sangat vital pada masa itu sebagai benteng pertahanan dari serangan musuh  dan sebagai pengawas terhadap aktifitas perdagangan di Melaka supaya tidak ada pelanggaran. Pada masa itu aktifitas perdagangan banyak menggunakan jalur sungai Melaka yang dapat langsung tembus ke Selat Melaka dan Perairan/Laut Melaka yang merupakan pemegang utama dalam perjalanan perdagangan internasional.

Sungai Melaka di sisi Benteng Middleburg Bastion
Benteng ini dibangun sekitar tahun 1600an di tepian Sungai Melaka. Dari benteng ini kita dapat melihat aktifitas di sekitar pusat perdagangan masa itu yang saat ini merupakan kawasan Jonker dan kota tua yang masih tetap menjadi pusat perdagangan. Letak benteng ini berada di sekitar Stadthyus dan Quayside yang merupakan replika kincir angin. Benteng ini baru ditemukan pada November 2006 atas usaha dan kerja keras tim peneliti dari Jabatan Warisan Negara. 
Di benteng ini banyak didapati meriam dan juga tempat untuk memantau lalu lalang kapal yang melintasi bumi Melaka. Saat ini tempat ini menjadi salah satu tempat tujuan wisata di Melaka dan dari tempat ini kita dapat memandang ke Bukit St. Paul dan kota tua Melaka.
meriam - meriam di Benteng Middleburg Bastion

kota tua Melaka dari Benteng Middleburg Bastion

ramai wisatawan luar negeri berkunjung ke Benteng Middleburg Bastion
Pada saat kunjungan kami kesini banyak aku lihat penganut Falun Dafa sedang mengadakan meditasi di sekitar benteng ini.
papan informasi tentang benteng Middleburg Bastion
menatap Bukit St Paul dari Benteng Middleburg Bastion

jalan menuju ke bagian atas benteng tempat pengawasan lalu litas kapal
Bagunan ini sebelumnya terkubur dan bukanlah pekerjaan muda menemukan bangunan lama yang sudah terpendam. Benar - benar pekerjaan yang patut diacungi jempol kepada Pejabat Warisan Dunia akan penemuan benteng ini. Luas bangunan benteng ini sekitar 0,9 hektar  dengan keunikan adalah bangunan benteng ini dari arsitektur dan struktur bangunannya yang berdiri kokoh.

meriam - meriam di Benteng Middleburg Bastion
Benteng ini teletak di Jalan Laksamana Bandar Hilir Melaka, dekat dengan kawasan Stadthuys dan cukup dijangkau dengan jalan kaki saja jika kita sudah berada di kawasan Stadthuys.

2. BUKIT ST. PAUL & GEREJA ST. PAUL
Bukit ini terletak di Jalan Kota, Bandar Hilir Melaka, meruapakan sisa - sisa reruntuhan Gereja Katholik.


Gereja ini dibangun oleh Kapten Portugis yang bernama Duerte Coelho pada tahun 1521 dan dinamakan dengan " Our Lady of The Hill ". Kapten tersebut membangun gereja ini sebagai rasa syukur karena selamat dari serangan musuh selama berada di Laut China Selatan.. Merupakan gereja tertua yang dibangun di Malaysia dan kawasan Asia Tenggara. 
Gereja ini pertama kali dibangun pada tahun 1521 yang didedikasikan untuk Virgin Mary atau yang dikenal dengan Nossa Senhora da Annunciada atau Our Lady of The Annunciation
Pendeta Francis Xavier senantiasa menginap di gereja ini setiap kali beliau melakukan kunjungan ke Melaka antara tahun 1545 - 1553. Pada saat beliau wafat di Pulau Sancian jasad beliau disemayamkan di gereja ini selama 9 bulan sebelum dimakamkan di Goa, India. Pada tahun 1548 gereja ini diserahkan kepada Sociaty of Jesus dan diperbesar menjadi 2 tingkat. Semenjak Melaka jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1641 gereja ini beralih fungsi digunakan dari faham Katholik menjadi Gereja Protestan. Namun setelah Belanda membangun Gereja Christ Church maka gereja ini tidak difungsikan lagi sebagai tempat beribadah pada tahun 1753. Semasa penjajahan Inggris Gereja ini difungsikan sebagai gudang penyimpanan senjata untuk menyerang Jawa pada tahun 1810 - 1811. Inggris juga mendirikan tiang bendera yang tinggi di Bukit ini dan menukar bukit ini dengan Bukit Bendera namun  nama tersebut tidak kekal dan gereja ini dibiarkan terlantar. Gereja ini dipulihkan semula sebagai tujuan pelancongan namun bangunan gereja yang du tingkat kini hanya tersisa puing - puing bangunan saja.

menuju ke St. Paul Hill

menuju ke Bukit St. Paul

menuju ke Bukit St. Paul
di dalam reruntuhan Gereja St. Paul


di reruntuhan gereja St. Paul

Tulisan tentang Melaka akan aku lanjutkan lagi di Part V, soalnya jaringan internetnya sedang crash sehingga menggangu dan lebih baik upload dulu yang sudah ditulis.