Senin, 25 Juli 2022

GEOSITE SIPINSUR KEINDAHAN KALDERA TOBA

 Danau Toba memang tak akan pernah habis untuk dikelilingi dan dinikmati. Dari sudut manapun kepingan surga ini akan sangat indah terlihat. Menyajikan panorama air yang membiru dengan ditingkapi oleh bukit - bukit yang menghijau dengan rangkaian hutan pinus yang menyejukkan mata.

Salah satu menikmati keindahan Danau Toba bisa dilihat melalui Geosite Sipinsur. Lokasi yang berada di Kabupaten Humbang Hasundutan ini menyajikan pemandangan sisi lain Danau Toba yang indah dengan latar belakang Pulau Sibandang, salah satu pulau yang terdapat di kawasan Danau Toba. Selama ini kita hanya mengenal dan populer dengan Pulau Samosir, ternyata ada pulau - pulau lain di kawasan Danau Toba ini.


Sebenarnya keinginan untuk mengunjungi Geosite Sipinsur ini sudah cukup lama, tahun 2019 pun sudah merencanakan untuk mengunjunginya namun belum terwujud dan baru terwujud di awal bulan Nopember 2021 sekaliann karena ada undangan dari kerabat dalam rangka menikahkan anaknya di kota Pematang Siantar.

Kami berangkat dari Medan hari Jumat malam Sabtu selepas sholat Maghrib. Jarak tempuh Medan - Pematang Siantar yang terbantu dengan adanya akses tol makin mempersingkat perjalanan. Kami tidak langsung menuju ke Sipinsur, namun singgah dan menginap di kota kecil Serbelawan di Kabupaten Simalungun di rumah abangku. Sekalian menjenguk dan menengok rumah baru yang baru dibelinya karena sebentar lagi beliau akan memasuki usia pensiun.

Pagi pun tiba, selepas sholat subuh kami bercengkerama sambil menikmati sarapan pagi dengan segelas teh dan seporsi mie balap yang dibeli dari Pekan Serbelawan.

Kami tidak langsung berangkat, namun silahturahmi ke rumah kerabat lainnya di seputaran kota kecamatan Serbelawan. Pukul 11.00 WIB baru kami bergerak meninggalkan kota Serbelawan untuk menuju ke tujuan asal yakni ke Sipinsur.

Langit cerah dan bersahabat, sekitar perjalanan lebih 30 menit kami singgah ke kota Pematang Siantar. Membeli perbekalan urusan lambung kami nantinya. Membeli lauk pauk untuk bekal di perjalanan kami.

Perjalanan pun kami lanjutkan lagi. Sampai di Parapat sepertinya cuaca mulai menunjukkan kurang bersahabat. Mendung tebal dan rinai hujan mulai turun satu persatu. Sudah mulai waktunya makan siang, perut pun sudah mulai keroncongan. Kami pun berhenti untuk makan siang sekalian untuk melaksanakan sholat Dzuhur. Dan akhirnya kami menemukan mesjid di Aek Natolu, Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba. Mesjid yang termasuk kecil dibandingkan dengan mesjid yang ada di Kota Medan. Segera diparkirkan kendaraan dan kami segera berwudhu untuk melaksanakan sholat Dzuhur terlebih dahulu sebelum mengisi kampung tengah yang sudah terngiang - ngiang untuk segera diisi ulang.Kami segera sholat Dzuhur dan setelahnya kami makan siang di teras mesjid Aek Natolu. Pengurus mesjid sangat baik. Memperkenankan kami istirahat dan menyediakan air minum untuk kami walaupun kami sebenarnya juga  telah membawa bekal air minum yang cukup banyak. Alhamdulillah................rezeki musafir di perjalanan. Terima kasih Pak Imam Masjid Aek Natolu.

Di halaman mesjid Aek Natolu

Makan siang pun kami dengan lahap, karena perut juga sudah memanggil - manggil untuk segera diisi sewaktu masih di Parapat tadi. Cuaca sepertinya masih belum bersahabat, awan tebal masih menggelayut di kawasan Aek Natolu. Ada kekuatiran jika nanti hujan sampai ke tujuan. Kami sebenarnya masih meraba - raba di mana keberadaan Geosite Sipinsur ini. He he he.

Rumput liar yang sedang berbunga di halaman Mesjid Aek Natolu

Awan tebal menggelayut di kawasan Aek Natolu

Mendung masih menggelayut tebal, namun seiring waktu langit mulai sedikit cerah dan matahari sudah mulai menampakkan cahayanya. Perjalanan pun kami lanjutkan kembali. Membelah jalan raya menuju kawasan Porsea, kami sempat belok kanan menuju ke jalan di Bandara Sibisa sekalian hunting lokasi mana tau ada kawasan wisata yang baru dan melihat kondisi Bandar Udara Sibisa yang dalam proses renovasi. Jalanan yang mulus dan di kanan kiri terhampar perladangan dan beberapa kuburan suka Batak yang sangat megah. Di ujung jalan kami menemukan kondisi jalan yang yang buruk. Sebenarnya tujuan adalah ingin melihat kawasan wisata Kaldera Toba namun armada kami tadi tidak berbelok kiri. Karena jalanan sepi dan kuatir BBM kami akan habis akhirnya kami balik badan menuju arah Balige untuk mengisi BBM.

Tak jauh dari Simpang Bandara Sibisa kami telah menemukan SPBU dan segera kami isi full tank agar lebih aman di perjalanan nantinya. Perjalanan kami lanjutkan lagi untuk menuju ke tujuan awal yakni Geosite Sipinsur.

Kami lewati Lumban Bulbul dan Kota Balige. Sampai di kota Balige kami bertanya kepada penduduk setempat arah menuju ke Sipinsur. Penduduk yang ramah walau dengan suara khas suku Batak yang keras. Akhirnya kami terus saja menuju sesuai dengan arah yang disampaikan oleh penduduk Balige tadi. Menurut informasinya sekitar 25 KM dari Balige ke Sipinsur. Di perjalanan kami juga menanya kembali kepada masyarakat setempat untuk memastikan lokasinya.

Dan sampai di Simpang Bandara Silangit armada kami sempat menuju terus ke Kota Siborong Borong, namun kami bertanya lagi dan kami mutar balik ke Simpang Bandara Silangit lagi. Hanya beberapa meter saja kami kelewatan tadi. Perjalanan pun kami lanjutnya. Penunjuk jalan pun banyak ditemui di kawasan ini. Dari penunjuk jalan disampaikan dari Simpang Bandara Silangit jarak ke Sipinsur 14 KM lagi. Jalanan yang sepi dan mulus. Sampai di persimpangan ada penunjuk jalan lagi dimana ke arah kanan menuju ke Muara dan ke kiri ke Geosite Sipinsur, sekitar 7 KM lagi. Walaupun jalan masih mulus namun sepertinya ditingkatkan lagi kualitasnya karena beberapa pejabat negara dan Presiden Joko Widodo telah berkunjung ke kawasan ini dan pejabat negara lainnya akan mengunjungi kawasan ini nantinya.

Akhirnya sampailah kami ke kawasan Geosite Sipinsur. Sebelum masuk ke kawasan masih di luar saja kami sudah di sambut panorama yang indah. Apalagi kalau cuaca sangat cerah, makin indahlah untuk berfoto ria di sini. Kami sudah sore saat tiba di Geosite Sipinsur, sudah menjelang pukul 16.00 WIB.


Segera kami parkirkan kendaraan, dan kami masuk ke lokasi Geosite Sipinsur. Karcis masuk yang sangat murah, hanya Rp. 1.000,- ( seribu rupiah ) per orang. Kami ke sana pada hari Sabtu sore, suasana pandemi Covid 19 masih cukup tinggi saat itu. Betapa gembiranya hati kami. Melihat hamparan hutan pinus yang luas dan cauaca yang sangat dingin dan asri. Tak ramai pengunjung yang datang, mungkin karena masih pandemi dan bukan hari libur Nasional.

Kami pun menjelajah kawasan ini. Menikmati panorama Danau Toba dari berbagai sudut. Semilir angin di hutan cemara menyajikan senandung merdu riuh rendah seperti melodi yang indah. Kami kelilingi kawasan ini.

Dari berbagai sudut. Kawasan yang asri dan bersih dan tersedia juga fasilitas publik seperti kamar mandi yang bersih, sarana permainan anak dam juga bangku - bangku yang tersedia di antara rimbunya hutan cemara. Cafe dan restoran juga tersedia dengan harga yang terjangkau dan tidak mahal yang dilengkapi dengan hiburan live music. Sambil memandang keindahan Danau Toba dari atas roof top dan ditemani kopi atau teh yang hangat alangkah sedapnya.

Tersedia juga tempat camping dan rumah - rumah singgah, namun pada saat itu karena pandemi covid 19 masih sangat tinggi pengunjung belum diperkenankan untuk berkemah dan menginap.

Bahagia rasanya, lelah yang terbayarkan dengan panorama yang indah. Sayang hari sudah cukup sore padahal Bakkara tinggal beberapa menit saja untuk dicapai. Semoga Tuhan masih memberikan umur dan waktu agar kami bisa menjelajah Bakkara dengan segudang panoramanya.

Pukul 18.00 WIB pun kami meninggalkan Geosite Sipinsur dengan hati yang gembira dan lelah yang terbayarkan dengan panorama yang indah.

Pulau Sibandang dari menara pandang di Geosite Sipinsur

Danau Toba yang membentang di beberapa Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara

 



Hamparan hutan cemara

Pulau Sibandang dilihat dari Geosite Sipinsur




Cafe dan restoran. Saat itu kami di roof top cafe. Menikmati live music yang disediakan pengelola

 
















Sipinsur, sejuta kenangan yang ingin dikunjungi kembali.