Senin, 12 Juli 2021

MENYUSURI BANGUNAN SISA KOLONIAL BELANDA PART III ( GEDUNG ASURANSI JASINDO )

 Juli telah hadir, bulan yang biasa ditandai dengan kemarau namun beberapa hari kota Medan dilanda hujan. Entah itu pagi, siang dan bahkan malam hari. Namun hingga kini Insya Allah tidak ada berita banjir di kawasan kotaku tercinta Medan. Namun bad news keadaan pandemi Covid 19 belum berakhir malah semakin parah dan pada bulan Juli 2021 di Medan pun di berlakukan PPKM Darurat. 

Baiklah, mari kita sama - sama berdoa semoga badai pandemi covid 19 segera berlalu dari muka bumi dan kita bisa bebas melakukan aktifitas tanpa masker, menjaga jarak dan protoker kesehatan lainnya jika pandemi ini telah total habis dari muka bumi ini.

Melanjutkan tulisan sebelumnya tetntang bangunan sisa kolonial Belanda di kota Medan maka kali ini aku ingin menulis tentang gedung Asuransi Jasindo yang terletak di Jalan Pulau Pinang berseberangan dengan Gedung PP London Sumatera.


Gedung ini dibangun sekitar tahun 1920an, lebih dahulu dibangun Kantor Pos dan Gedung PP  London Sumatera baru selanjutnya gedung Asuransi Jasindo ini. Pada masanya gedung ini digunakan oleh Stoomvert Maachpact Nederland dan Rotterdamshe Llyoid kemudian dijual kepada pihak jasa asuransi Indonesia dan sampai sekarang gedung ini dipergunakan oleh salah satu badan usaha milik negara yang bergerak di bidang asuransi  yaitu PT. Asuransi Jasa Indonesia atau lebih populer dengan Asuransi Jasindo. 

Letak gedung ini tepat di persimpangan antara Jalan Pulau Pinang dan Jalan Ahmad Yani jadi secara geografis letaknya sangat strategis dan dapat dijangkau dari dua arah. Posisi pintu juga bisa dilalui dari Jalan Pulau Pinang dan juga Jalan Ahmad Yani. Hanya sejangkau saja dari gedung PP. London Sumatera, tinggal menyeberang jalan saja.



Gedung ini tepat menghadap Lapangan Merdeka. Atap dan gevel gedung ini berbentuk segitiga yang mengikuti bentuk atap bangunan. Jendela yang banyak dan ventilasi menyesuaikan dengan daerah Medan yang termasuk kawasan tropis dengan iklim yang panas sehingga dengan banyaknya jendela dan ventilasi menyebabkan sirkulasi udara lebih banyak dan tidak menyebabkan panas di dalam ruangan.

Jendela pada gedung PT. Asuransi Jasa Indonesia ini mengikuti pola bangunan kolonial di Eropah disusun secara berderet - deret dengan bentuk persegi dengan ventilasi udara yang cukup banyak. Tujuannya adalah agar angin banyak keluar masuk sehingga sirkulasi udara berganti dan tidak menyebabkan panas di dalam ruangan. Karena pada masa itu Air Condition belum banyak dipergunakan dalam aktifitas kehidupan sehari - hari atau bahkan belum ada di Kota Medan.

Saat ini PT. Asuransi Jasa Indonesia ( Jasindo ) melayani asuransi dalam bentuk asuransi kebakaran, pengangkutan, asuransi kendaraan mobil dan motor, hingga asuransi keuangan dan juga memiliki asuransi syariah.

Mungkin bagi yang ingin mengikuti atau berkeinginan untuk mengambil polis asuransi boleh juga PT. Asuransi Jasa Indonesia ( Asuransi Jasindo ) ini sebagai pertimbangan.

Bangunan gedung ini sepertinya terdiri dari dua lantai saja dan jika kita melihat gedung ini dari Jalan Ahmad Yani kita akan melihat pilar yang sangat kokoh di depan pintu bangunan, khas bangunan  di Eropah pada abad 19.

Sampai disini dulu ulasan tentang bangunan kolonial di Medan,  pada edisi selanjutnya kita akan menuliskan bangunan bangunan lainnya. Selamat mengeksplor bangunan bangunan kolonial di sekitaran Kota Medan. Salam sehat dan tetap jaga protokoler kesehatan selalu kapan dan dimanapun.

 

Salam sehat Indonesia.