Jumat, 22 Desember 2017

TJONG AFIE MANSION ( Bagian II )

Melanjutkan tulisanku sebelumnya ( TJONG AFIE MANSION Bagian I ), menyusuri rumah Tjong Afie bagiku merupakan keasyikan sendiri dan anakku sangat menikmati eksplor di mansion tersebut.
Setelah explore di kamar utama Tjong Afie, kami menyusuri ruang - ruang lain yang tidak kalah menariknya.

di ruang terbuka antara pendopo utama, sayap kiri dan kanan serta ruang pemujaan ( sembahyang )
Keluar dari ruang tidur utama maka kita akan menjumpai ruang terbuka yang menghubungkan sayap kiri dan kanan serta ruang pemujaan. Ruang terbuka tersebut memberikan cahaya matahari masuk, sehingga ruangan - ruangan lainnya tetap terang dan tidak pengap. Benar - benar design yang memperhatikan kesehatan dan ramah lingkungan. Antara ruang pendopo ke ruang terbuka terdapat pintu besar yang berukir.

suasana di ruang makan
Selanjutnya kami mengunjungi ruang makan. Meja besar tersusun rapi dengan peralatan makan dari porcelen yang tertata rapi di meja makan. 
Kalau menurutku peralatan makan tersebut kemungkinan besar berasal dari China, hal ini dilihat dari design dan lukisan di sekitar peralatan tersebut.

Di sekitar ruang makan tersebut terpampang foto - foto para pembesar negeri ini sedang dijamu makan oleh Saudagar Tjong Afie. Ruang makan ini embujur memanjang dan perabotan sepert meja makan menyesuaikan dengan bentuk ruangan. Disisinya terdapat pintu yang menghubungkan ke halaman belakang. Halaman belakang ini menghubungkan dengan Jalan Perniagaan dan juga dapat menuju ke Pajak Ikan. Dari ruang makan ini di sisi depannya pada bangunan sayap terdapat tangga untuk menuju ke bangunan lantai dua.
peralatana makan di Tjong Afie Mansion
Di lantai dua bangunan banyak jendela - jendela yang memberi kesan terbuka sehingga udara dan cahaya dengan leluasa dapat masuk dan antara bangunan utama dengan bangunan sayap senantiasa dibuat celah atau ruang terbuka sehingga masing - masing kamar ventilasi dan tata cahaya selalu terjaga dan tidak memberikan suasa pengap di masing - masing kamar. Dan ditiap - tiap ruang atau kamar selalu dibuatkan jendela - jendela yang besar dengan design dan ornamen Melayu

ruang terbuka antara bangunan utama dan bangunan sayap
Menuju ke lantai 2 kita akan melewati tangga - tangga kayu yang masih terjaga dan terawat. Di lantai 2 semua bangunan berlantai kayu sedangkan di lantai 1 berlantai porcelen. Di lantai 2 bangunan didominasi dengan kamar - kamar. Menurut saya ini dahulunya adalah ruang tidur untuk anak keturunan dari Saudagar Tjong Afie.

Di lantai 2 terdapat pendop yang sangat luas. Menurut keterangan, ruangan ini dahulunya digunakan sebagai ruang dansa. Mungkin untuk menjamu para tamu dari Tuan - Tuan dan Nyonya Belanda atau rekan - rekan dagang dari Saudagar Tjong Afie.

Bangunan sayap umumnya adalah kamar - kamar tidur, namun untuk saat ini bangunan sayap digunakan sebagai tempat pajangan untuk souvenir berupa kebaya encim ( kebaya nyonya ) atau cenderamata lainnya. Juga di ruangan di sekitar bangunan sayap terdapat satu ruang untuk melayani pengunjung untuk minum ( tersedia aneka minuman dan soft drink yang memang dijual untuk para pengunjung.
Ternyata di lantai 2 banyak yang dapat kita explore lagi ruangan - ruangan dan peninggalan - peninggalan barang - barang dari Saudagar Tjong Afie.

di lantai 2, pendopo yang dahulu sebagai ruang dansa
Untuk melihat sepak terjang Sudagar Tjong Afie masa dahulu kita dapat melihat di ruang Galeri Foto yang dapat menceritakan tentang perjalanan Tjong Afie dan sepak terjangnya sebagai Saudagar yang sukses pada masa itu serta usaha - usaha dagang dan juga bagaimana hubungan dengan para pembesar dan masyarakat pada masa itu. Dan disini kita juga dapat melihat foto - foto Kota Medan pada masa dahulu. Namun di galeri foto kita tidak diperkenankan untuk mengambil foto. Di Tjong Afie Mansion hanya 2 ruangan yang dilarang untuk berfoto yaitu : ruang pemujaan dan ruang galeri foto, selebihnya kita bebas untuk berfoto ria.

Foto - foto berikut mungkin dapat menceritakan atau menggabarkan tentang keadaan Tjong Afie Mansion.

Tangga menuju Lantai II dari ruang makan

kamar salah satu cucu/cicit dari Tjong Afie
batas zona larangan masuk, dimana pewaris Saudagar Tjong Afie sampai sekarang masih mendiami mansion ini
di sekitar bangunan sayap ( side wing )
Taman diantara bangunan utama dan bangunan sayap
masih di sekitar lantai II
di ruang dansa Lantai II
sofa santai di lantai 2 dengan kesan ruang terbuka
sofa lainnya di lantai 2
jendela - jendela besar dan terbuka yang menghadap kawasan kesawan ( jalan ahmad yani )


gilingan bumbu dan tepung di dapur Tjong Afie Mansion

peralatan dapur di Tjong Afie Mansion

Tungku masak di dapur Tjong Afie Mansion

Sumbangsih Tjong Afie yang sekarang masih digunakan yaitu Mesjid Lama Gang Bengkok yang berada di Jalan Mesjid yang bangunan mesjid ini sepenuhnya dari Tjong Afie yang dibangun di atas tanah yang diwakafkan oleh Haji Muhammad Ali atau dikenal juga dengan Datoek Kesawan. Mesjid Lama Gang Bengkok merupakan mesjid tertua kedua di Kota Medan setelah Mesjid Raya Al Osmani yang berada di Pekan Labuhan, Medan Labuhan.
Kami sempatkan mengunjungi mesjid ini dan sholat dzuhur sebelum kami lanjutkan perjalanan aku dan anakkku ke tempat lainnya.
Jadi sempatkanlah untuk explore wisata Kota Medan dengan mengunjungi bangunan bersejarah dan bangunan unik lainnya di Kota Medan yang masih tersisa dan terjaga.
Salam

Rabu, 20 Desember 2017

TJONG AFIE MANSION ( Bagian I )

Dari dahulu pertama kali menginjakkan kaki di kota Medan, aku selalu penasaran dan ingin tahu tentang bangunan lama yang berdiri megah di tengah - tengah bangunan pertokoan di Jalan Ahmad Yani Medan. Bangunan yang sangat kental dengan ornamen China dengan warna cat hijau selalu mengusik keinginanku untuk dapat masuk dan melihat - lihat bangunan ini.

Tjong Afie Mansion dari halaman depan
Berkali - kali rencana berkunjung namun selalu gagal, pada akhirnya tanggal 03 Desember 2017 rasa penasaran itu akhirnya terwujudkan. 
Tjong Afie Mansion kita sudah menjadi cagar budaya kota Medan dan boleh dikunjungi untuk masyarakat umum. Berbekal semangat aku dan anakku dari rumah menaiki angkot trayek 78 menuju ke lokasi Tjong Afie Mansion. Akhirnya sampai juga kami di rumah Saudagar Tjong Afie.

AFoto dari Saudagar Tjong Afie
Memasuki halaman kita disambut para pemandu yang akan mengajak dan menjelaskan kepada kita tentang sejarah dan sudut - sudut ruangan Tjong Afie Mansion. Tiket masuk dikenakan sebesar Rp. 35.000,- untuk orang dewasa dan Rp. 20.000,- untuk anak - anak. Setelah membayar tiket kita akan dibawa oleh para pemandu untuk mengelilingi rumah Saudagar Tjong Afie. 
Rumah ini terdiri dari 2 lantai, dengan bangunan utama ditambah bangunan sayap disisi kiri dan kanan. Bangunan ini didominasi dengan gaya atau ornamen China, Eropah dan Melayu. Bangunan utama dengan bangunan sayap samping dihubungkan dengan ruang terbuka. Bangunan ini terdiri dari 35 kamar dengan luas bangunan 640 meter2 di atas tanah seluas 2200 m2. Pintu gerbang akses menuju halaman sebelum menuju ke bangunan utama. Pintu gerbang utama didominasi oleh desain yang kental akan ornamen China.



Pintu gerbang seperti layaknya pintu gerbang rumah - rumah di China dengan dilengkapi dengan 2 patung singa dan pintu yang dicat warna hijau yang merupakan warna khas Melayu. Pintu gerbang ini merupakan akses utama untuk menuju ke Bangunan Utama. Sebelum memasuki bangunan utama kita akan disambut dengan teras yang memanjang sepanjang bangunan utama yang berlantai tegel yang berasal dari Italia. Teras bangunan ini beratapkan genteng dengan pilar - pilar yang menyanggah dengan kokoh bangunan lantai dua..


Memasuki gedung utama kita akan disambut dengan pendopo yang sangat luas. Disini akan kita jumpai aneka perabot dari kayu berukir yang sangat ini dan juga perabot - perabot lainnya. Lantai I di bangunan utama semuanya dari porselen atau tegel yang bercorak geometris sedangkan Lantai II terbuat dari kayu, yang sampai saat ini masih tetap terjaga keasliannya.

Pendopo utama begitu masuk ke Tjong Afie Mansion dengan lantai dari porselen dengan desai geometris

Bangunan Rumah Tjong Afie terdiri dari banyak jendela yang berfungsi sebagai ventilasi udara dan juga memberi kesan terbuka bagi ruangan sehingga cahaya masuk ke rumah, mengingat Medan adalah kota tropis yang beriklim panas.

Bangunan yang katya akan jendela yang berfungsi sebagai ventilasi

Bangunan jendela mengambil unsur Melayu serta warna yang didominasi dengan warna hijau sebagai simbol betapa dekatnya hubungan Tjong Afie dengan Kesultan Deli yang dianggap sebagai kerabat atau saudara dekat.
Di depan bangunan terbuka tersebut terdapat altar pemujaan kepada dewa ( tidak diperkenankan untuk berfoto ). Di depan pendopo utama kita akan dibawa ke kamar tidur utama, dimana merupakan kamar tidur dari Saudagar Tjong Afie. Disini masih kita jumpai koper yang pertama kali dibawa oleh Tjong Afie dari China ( Guangdong ) serta tempat tidur dan perabotan lainnya.

Kamar tidur Tjong Afie
Koper yang dibawa dari China saat menuju Tanah Deli

Tjong Afie merantau ke Tanah Deli pada saat berumur 18 tahun mengikuti jejak abangnya yaitu Tjong Yong Han yang lebih dahulu merantau ke Tanah Deli dan sukses. Keluar dari kamar tidur Tjong Afie kita akan berada di ruang terbuka yang akan mnghubungkan ke ruang altar pemujaan dan juga dapat menuju ke bangunan sayap samping kiri dan kanan ( Side Wing ). Di bangunan sayap juga terdapat kamar - kamar yang merupakan bagian dari 35 kamar tadi.

Banyak yang hendak kutuliskan tentang Tjong Afie Mansion ini namun berhubung masih ada pekerjaan akan aku lanjutkan tulisanku nanti pada TJONG AFIE MANSION ( Bagian II )



Jumat, 01 Desember 2017

BANJIR DI AWAL DESEMBER

BANJIR DI AWAL DESEMBER



Menikmati kotaku
Menikmati kenangan masa lalu
Masa - masa yang dahulu
Melewati jalanan yang tak lagi berdebu


Menikmati kotaku
Kini tak seperti dulu
Banjir mengintaiku
Desember ternyata masih kelabu

Desember ternyata tak bersahabat denganku
Genangan air tumpah ruah di sepanjang jalan kotaku
Desember masih menyisakan cerita kelabu
Tentang hujan yang tak berdamai dengan kotaku

Desember dengan sejuta rasa
Rasa yang terus mendera
Tentang kota yang tak lagi ramah
Tentang sekitar yang seperti bencana

Desember memberi cerita yang membuncah
Cerita sepanjang jalan dan entah dimana saja
Tak ada yang tersisa dan semuanya sama
Tentang kota yang tidak tertata
Dan siap menghadirkan bencana





Kamis, 16 November 2017

SMT PERTANIAN PEMATANG RAYA

Menulis tentang SMT Pertanian Negeri Pematang Raya, pikiranku mengaduk - aduk kenangan 26 tahun lampau saat aku lulus dari sekolah ini. Lembaran kehidupanku tidak terlepas dari sekolah ini. Rentang waktu 3 tahun yaitu 1988 - 1991 aku menghabiskan masa sekolah menengah atas di SEKOLAH MENENGAH PERTANIAN NEGERI PEMATANG RAYA.

Era masa itu sekolah ini cukup favorit dan terkenal dan bermutu. Para guru - guru yang berasal dari tamatan Universitas terkenal di Indonesia menjadikan sekolah ini demikian harum dan terkenal di Sumatera Utara. Beruntung rasanya bisa lulus dan masuk sekolah ini.

Masa aku mengenyam pendidikan disini ada 3 jurusan yang dibuka yaitu :
1. AGRONOMI  disingkat dengan AGRO
2. TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN disingkat dengan THP
3. MEKANISASI PERTANIAN disingkat dengan MP

Jurusan Agronomi menampung 3 kelas, THP 2 kelas dan MP 1 kelas. Masing - masing menampung hanya 33 siswa. Kalau sekarang dengan daya tampung yang dibatasi maka boleh dikategorikan sebagai Sekolah Plus. Sekolah ini kalau menurutku saat ini termasuk Sekolah Plus dan terpadu. Pada masa itu pembelajaran di kelas sudah menggunakan Audio Visual karena sekolah ini merupakan sekolah percontohan dan hanya satu - satunya Sekolah Menengah Pertanian Negeri di Sumatera Utara. Hebatkan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Jadi adalah punya prestise dan kebanggaan tersendiri apabila bisa sekolah disini.
Muridnya berasal dari luar daerah Pematang Raya, wilayah Sumatera Utara dan Aceh, mayoritas ngekost dan berasrama, hanya segelintir dan mampu dihitung dengan jari - jari yang pulang pergi ke rumah masing - masing. Akomodasi dan transportasi saat itu untuk menuju ke Pematang Raya sangat sulit, makanya aku selalu terlambat ke sekolah dan ujung - ujungnya kena hukuman dengan Guru Piket.

Lapangan upacara, setiap Senin pagi selalu diadakan Upacara Pengibaran Bendera disini
Untuk mengingat kenangan aku coba menuliskan Struktur Organisasi masa aku sekolah disana ( 1988 - 1991 )

KEPALA SEKOLAH                            :  BAPAK SOETJIONO, BSc
WAKASEK I                                         :  BAPAK MH. SISWANTO
WAKASEK II                                        :  BAPAK T. NAPITUPULU
WAKASEK III                                       :  BAPAK H. PANDIANGAN

Kemudian masing - masing Ketua Jurusan dan Prgram Study adalah :
KETUA JURUSAN AGRONOMI : BAPAK BAKUH YUWONO
KETUA JURUSAN THP               : BAPAK KARYADI
KETUA JURUSAN MP                : BAPAK SUMANTO RAMLI

Selain itu ada juga GURU BIMBINGAN & PENYULUHAN  kalau sekarang mungkin dikatana Conselor yaitu Ibu Merliana Siahan. Ibu ini biasanya menangani anak - anak yang bermasalah di sekolah. Untung saja aku gak pernah masuk ke ruang BP. Ya iyalah aku kan anak baik dan tidak sombong.

Kegiatan proses belajar mengajar pada masa itu cukup padat yaitu dengan jadwal belajar sebagai berikut :
1. Senin - Kamis mulai pukul 07.15 WIB - 15.00 WIB
2. Jumat mulai pukul 07.15 WIB - 09.15 WIB lanjut dengan program 5K dan Unit Produksi sampai pukul  11.00 WIB.
3. Sabtu mulai pukul 07.15 WIB - 15.00 WIB

Setelah pulang proses belajar mengajar sore hari atau sekitar pukul 16.00 WIB ada lagi kegiatan extra kurikuler dan praktek lanjutan sampai pukul 18.00 WIB. Jadi benar - benar full day. Jadi kalau sekarang orang - orang ribut dengan Program Sekolah Full Day yang ribut dan masih wacana sebenarnya kami telah melakukan pada tahun 1980an dan 1990an. Cukup padat memang. Kelelahan selepas belajar masih harus ditambah dengan mengejar bus pulang Sinar Raya atau Sinar Tani. Bahkan bus apa saja yang leawat distop agar sampai ke rumah yang biasanya maghrib baru nyampai. Aku berangkat biasanya selepas sholat subuh sekitar pukul 05.30 WIB demi mengejar Bus Sinar Raya atau Sinar Tani Trip Pertama. Karena kalau trip kedua biasanay sudah terlambat dan ujung - ujungnya kena strap sama guru.

Saat kunjungan  ke BPP Kota Gadung Berastagi Tanah Karo tahun 1990

Saat kunjungan ke Taman Hutan Raya Berastagi Tanah Karo Tahun 1990

Saat kunjungan ke BPP Tongkoh - Berastagi Tahun 1990
Banyak cerita disini, mengenang masa - masa remaja di kota kecil, sejuk dan tenang. Kadang aku masih merindukan sekolah dan teman - teman semasa dulu. Masa lalu yang indah untuk dikenang

Selasa, 07 November 2017

TAMAN AHMAD YANI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA MEDAN

Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia termasuk yang minim memiliki area Ruang Terbuka Hijau      ( RTH ). Hanya beberapa taman kota yang ada di kota ini, tidak sebanding dengan luas kota dan jumlah penduduknya. Salah satu Ruang Terbuka Hijau yang masih tersisa adalah Taman Ahmad Yani.


Taman yang terletak di Jalan Imam Bonjol dan Jalan Jendral Sudirman serta Jalan Misbah merupakan kawasan terbuka hijau. Pada hari libur Taman Ahmad Yani banyak dimanfaatkan oleh penduduk kota Medan sebagai area bermain dan pada hari libur dan hari besar banyak kita jumpai komunitas - komunitas yang melakukan kegiatan dan berkumpul di taman ini. 

Taman Ahmad Yani dilengkapi dengan fasilitas jogging track dan alat - alat olahraga jogging dan juga fasilitas wifi. Sarana permainan anak berupa ayunan, serosotan, jungkat - jungkit juga tersedia disini. Pemko Medan juga menyediakan tong - tong sampah yang dipisahkan dengan jenis sampahnya ( organik, anorganik dan sampah plastik ). Namun sangat disayangkan walau tersedia tong sampah namun banyak juga oknum - oknum yang masih tanpa bersalah membuang sampah sembarangan. Miris memang dengan budaya tertib yang belum membudaya disini.

Disebut dengan Taman Ahmad Yani karena di tengah taman ini dibangun Monumen Jendral Anumerta Ahmad Yani. Patung Jendral Anumerta Ahmad Yani dibuat oleh Ki Heru Wiryono yang berasal dari Gunung Kidul. Beliau ternyata telah banyak membuat monumen - monumen di Kota Medan dan daerah lainnya.

Sambil mengitari taman ini kita dapat duduk santai sambil membaca buku atau berselancar di internet karena Taman ini telah diresmikan sebagai Taman Digital. Tersedia akses internet gratis di taman ini. 
Tak perlu risau dengan kondisi perut. Di sekitar taman ini banyak terdapat pedagang yang menjual aneka dagangan namun jangan buang sampah sembarangan. Buanglah sampah pada tempat - tempat yang telah banyak disediakan.

Mushollah juga tersedia jadi tak perlu kuatir untuk selalu menunaikan ibadah sholat. Parkir di sekitar taman ini untuk roda dua dikenakan tarif sekitar Rp. 2.000,- ( dua ribu rupiah ). Bawalah putra - putri anda ke taman jangan hanya melulu ke mall atau pusat perbelanjaan saja. Selain edukasi tentang sejarah. Tentunya anak - anak akan penasaran dengan patung yang berdiri kokoh tepat di tengah taman. So...selamat berlibur di salah satu Ruang Terbuka Hijau Kota Medan.

Air mancur Bank Mandiri tepat di depan Taman Ahmad Yani
main ayunan di Taman Ahmad Yani
Kantor Pos di depan Taman Ahmad Yani
Jogging Track

bangku - bangku dan arena permainan anak
Salah satu filitas olahraga yang tersedia

Kamis, 02 November 2017

PESONA TANAH KARO

Tanah Karo merupakan salah satu Kabupaten di Sumatera Utara.  Berada di daerah dataran tinggi Tanah Karo merupakan daerah penghasil hortikultura dan tanaman perkebunan terutama kopi. Aneka tanaman hortikultura menjadi hasil utama bagi penduduk setempat berupa sayuran dan buah - buahan.

Panorama Gunung Sinabung dari Bukit Gundaling
Selain merupakan daerah sentra sayuran dan buah - buahan Tanah Karo dianugrahi oleh Tuhan dengan bentangan alam yang indah dan juga gunung - gunung merapi yang masih aktif hingga saat ini. Lokasi yang tidak terlalu jauh dari Kota Medan menjadikan Tanah Karo menjadi tujuan dan destinasi wisata favorit bagi masyarakat Medan sekitarnya.
Udara yang segar dan pemandangan alam yang terbentang luas menjadikan daerah ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Tak berlebihan jika Tanah Karo merupakan destinasi favorit di Sumatera Utara.

Menuju kawasan Tanah Karo kita akan disuguhi pemandangan alam yang terbentang dengan hutan - hutan konservasi di sepanjang perjalanan. Udara yang sejuk, panorama yang menyegarkan mata selalu menarik kita untuk lagi dan lagi  berkunjnung ke sini. Selain itu pesta budaya lokal Suku Karo menjadi sajian yang selalu ditunggu - tunggu oleh para pelancong.

Jika ke Tanah Karo tempat - tempat mana saja yang dapat kita kunjungi? Banyak tempat dan destinasi wisata yang boleh kita kunjungi jika kita menjejakkan kaki ke Tanah Karo. Dan ini yang akan saya bagikan bila kita berkesempatan jalan - jalan ke Tanah Karo.

1. BUKIT GUNDALING atau GUNDALING HILL
Bukti Gundaling berada di pusat kota Berastagi. Dari Bukit Gundaling kita dapat menyaksikan panorama kota Berastagi dan juga panorama Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak. Kalau kita berkunjung ke Brastagi dengan cara backpacker mudah saja kita menjangkau lokasi ini. Dari Medan kita dapat menggunakan armada bus seperti Sinabung Transport, Sumatera Transport dengan tarif Rp. 13.000,- ( tiga belas ribu rupiah ). Lokasi mangkal bus - bus atau armada ini di Jalan Jamin Ginting dekat Simpang Pos Medan. Setelah sampai kita turun di Tugu Berastagi dan dari sini kita naik angkot tujuan ke Bukit Gundaling dengan tarif sekitar Rp. 4.000,- ( empat ribu rupiah ). Kalau ingin menikmati perjalanan boleh juga naik kuda atau sado untuk menuju kawasan Bukit Gundaling agar anda dapat kesan yang lebih dalam tentang Kota ini.


Jika cuaca cerah pemandangan alam dan kawasan perladangan sayuran akan sangat indah kita lihat dari Bukit Gundaling dan juga kita dapat menatap Gunung Sinabung dan juga Gunung Sibayak yang aktif mengeluarkan kepulan awan panas dan larva belerang dari perut bumi Tanah Karo.
Di Bukit Gundaling juga tersedia delman atau sado yang dapat kita sewa dengan berbagai pilihan. Kita dapat menyewa selama satu jam dengan ongkos atau tarif Rp. 100.000,- ( seratus ribu rupiah ) dan sais akan mengantar kita keliling kota Berastagi dengan durasi selama 1 jam atau kalau hanya ingin mengitari Bukit Gundaling maka akan dikenakan tarif sebesar Rp. 25.000,- ( dua puluh lima ribu rupiah ). Armada boleh dinaiki 3 - 4 orang. Cukup murahkan.

Panorama Gunung Sibayak dari Bukit Gundaling
Turun dari Bukit Gundaling kita akan mendapai PASAR BUAH BERASTAGI

2. PASAR BUAH BERASTAGI
Pasar Buah Berastagi tepat berada di depan Tugu Berastagi. Di Pasar Buah ini banyak dijual aneka buah segar dan sayur segar yang masih baru dipetik dari kebun. Tinggal pilih dan bawa pulang untuk oleh - oleh. Selain itu juga dijual aneka hortikultura lainnya seperti ubi jalar khas Tanah Karo dan juga bunga - bunga segar dengan aneka warna. Selain itu disini tersedia juga tanaman bunga yang dijual oleh pedagang dan juga cenderamata khas Tanah Karo. Berminat? Silahkan beli dan diperkenankan untuk menawar harga. Cocok, silahkan angkut. Pedagangnya pun ramah dan sopan, silahkan keluarkan jurus menawar yang mumpuni agar dapat sesuai dengan harga yang pas atau murah.

3. BUKIT KUBU
Bukit Kubu jika kita ke Tanah Karo melalui Medan akan lebih dahulu kita jumpai sebelum kota Berastagi atau Bukit Gundaling. Hamparan rumput hijau dan lokasi yang tertata rapi membuat kita betah berlama - lama disini. Lokasinya tepat disisi jalan Medan - Berastagi. Mudah dijangkau dan jika kita kesini membawa mobil dikenakan tarif Rp. 250.000,- ( dua ratus lima puluh ribu ) dan diberikan 1 buah tikar dan 2 buah layang - layang. Disini diperkenankan membawa makanan dan minuman. Jadi bermain sepuasnya disini. Lokasi yang cocok buat liburan keluarga dan biarkan buah hati anda bermain dan berlari sepuasnya dengan keamanan yang terjamin. Kalau kita kesini dengan sepda motor kalau tidak salah dikenakan tarif sekitar Rp 15.000,- - Rp. 20.000,-
Di sekitar Bukit Kubu juga tersedia mushola sehingga tak perlu kuatir untuk tetap melaksanakan sholat dengan tempat yang bersih dan terjaga. Bagi yang tidak membawa bekal makanan dan minuman di Bukit Kubu juga tersedia kantin yang menjual makanan dan minuman. Pada hari - hari tertentu atau saat akhir pekan di lokasi Bukit Kubu disediakan hiburan musik ( live music ). Pengunjung juga diperbolehkan menyumbangkan lagu bagi yang berkenan dan hobi bernyanyi dan ini gratis

Bukit Kubu
Berkunjung disini dengan tarif yang telah saya sebutkan diatas tidak dibatasi waktu, terserah anda mau berapa lama untuk berada di sekitar sini.

4. TAMAN LUMBINI
Taman Lumbini ini terletak di Desa Tongkoh, merupakan Vihara bagi umat Buddha namun lokasi ini diperkenankan dikunjungi untuk penganut agama apa saja. Lokasi agak masuk ke dalam dan bila kita backpacker mungkin boleh menyewa ojek untuk mencapai ke lokasi ini. Berkunjung disini tidak dikenakan biaya alias gratis. Namun para pengunjung harus berkenan untuk tidak membawa makanan, minuman, rokok, senjata. Dan yang penting hormatilah umat yang sedang menjalankan ibadah agamanya. 
Di sekitar Taman Lumbini ini ada sebuah Vihara yang berwarna keemasan yang merupakan Replika Pagoda Shwedagon.







Di sekitar Vihara ini ada taman - taman yang tertata rapi dan juga hutan bambu. Tempat yang sejuk dan lokasi yang bagus untuk berfoto ria. Di sekitar Taman ini juga tersedia kantin yang menyediakan makanan dan minuman.

di jembatan kasih Taman Lumbini
Masih banyak lagi yang dapat dikunjungi jika kita berada di Tanah Karo

5. PEMANDAIAN AIR PANAS LAU SIDEBUK DEBUK

Pemandian air panas atau Hot Spring di Tanah Karo berada di Sidebuk - Debuk. Kalau kita berangkat dari Medan lokasi pemandian ini berada sebelum sampai kota Berastagi lewat lokasi penatapan nanti akan ada penunjuk jalan atau tulisan Pemandian Air Panas Lau Sidebuk - Debuk. Memasuki lokasi ini jika kita kita akan dikenakan retribusi masuk di Pintu I sebesar Rp. 2.000 - Rp. 3.000 kemudian kita dapat memilih lokasi kolam pemandian atau kolam rendam air hangat yang berasal dari kawah Gunung Sibayak. Tarif masuk rata - rata Rp. 10.000,-/orang. Karena masing - masing kolam dikelola orang yang berbeda. Silahkan nikmatnya dan sensai berendam di kolam air hangat belerang yang konon dapat menyembuhkan beragam penyakit seperti rematik, asam urat, penyakit kulit atau gatal - gatal. Di masing - masing kolam tersedia kolam bilas untuk membersihkan badan dari aroma belereng setelah berendam di air hangat belerang tadi.

Kenangan di Lau Debuk - Debuk Tahun 1990 saat kelas II Sekolah Menengah Atas

Lau Debuk - Debuk tahun 1990



6. MIKI FUN LAND atau MIKI HOLIDAY

Miki Fun Land merupakan wahana permainan yang lokasinya di sisi jalan Medan - Berastagi yang merupakan satu kesatuan dari Hotel atau Resort Miki Holiday. Wahana ini hanya dibuka pada akhir pekan dan hari libur nasional. Jika anda berkunjung pada hari biasa atau bukan tanggal merah wahana ini tidak dibuka. Saya kurang tahu tarifnya sekarang, kalau sebelumnya tarifnya Rp. 85.000,- dan silahkan menggunakan wahana yang tersedia di Miki Fun Land.

7. TAMAN HUTAN RAYA ( TAHURA )

Lokasinya lewat dari Desa Tongkoh sebelum memasuki kawasan Kota Berastagi tepat disisi Jalan Medan - Berastagi.  Disini merupakan lokasi hutan konservasi dan bagus untuk mengenalkan pada anak - anak tentang keragaman tanaman hutan di Indonesia khususnya Sumatera Utara atau Hutan Tropis. Sayang sekarang lokasinya kurang terawat.

Kenangan di Taman Hutan Raya tahun 1990 ( sudah 27 tahun yang lalu )
8. AIR TERJUN SIPISO - PISO

Lokasi Air Terjun ini melewati kota Berastagi dan juga melewati kota Kaban Jahe, tepatnya di Desa Merek Situnggaling. Sayang untuk menuju ke lokasi ini tarif atau ongkos becaknya sangat mahal sebesar Rp. 30.000,-/orang dengan jarak tempuh hanya 3 kilometer. Jadi kalau satu becak dengan 3 orang tarifnya Rp. 90.000,- ( mahal sekali ). Jadi kalau saya sarankan jika ke sini bagusnya naik mobil rombongan saja supaya biaya transportasi tidak mahal. Kalau dengan backpaker setelah turun di terminal Kaban Jahe kita pilih angkutan atau armada bus tujuan ke P. Siantar kemudian turut di Simpang Merek Situnggaling dari sini kita naik becak lagi ke lokasi air terjun Sipiso - Piso tersebut.


Simpang Merek Situnggaling
Sumber foto : Google
Mungkin ini yang dapat saya bagikan, walaupun masih banyak tempat - tempat lain yang dapat dikunjungi di Tanah Karo seperti Desa Adat Lingga, Danau Lau Kawar, Air Terjun di sekitar Lokasi Penapatan dan tentunya tempat nongkrong dan makan jagung di Penatapan. Selamat mengeksplorasi keindahan Tanah Karo.