Kamis, 12 Oktober 2017

MELAKA KOTA YANG SELALU NGANGENI ( PART IV )

Setelah berkeliling di sekitar Stadthuys, jalan kaki sebentar lagi kita akan menemui Sungai Melaka dan tempat lain yang memang wajib kita kunjungi kala kita melakukan perjalanan di Melaka.
Tempat - tempat yang kita wajib kunjungi yaitu :

1. BENTENG MIDDLEBURG BASTION


Benteng yang berdiri kokoh ini merupakan benteng pertahanan pada masa penjajahan dulu di bumi Melaka. Benteng peninggalan penjajah Belanda pada masa itu berfungsi sangat vital pada masa itu sebagai benteng pertahanan dari serangan musuh  dan sebagai pengawas terhadap aktifitas perdagangan di Melaka supaya tidak ada pelanggaran. Pada masa itu aktifitas perdagangan banyak menggunakan jalur sungai Melaka yang dapat langsung tembus ke Selat Melaka dan Perairan/Laut Melaka yang merupakan pemegang utama dalam perjalanan perdagangan internasional.

Sungai Melaka di sisi Benteng Middleburg Bastion
Benteng ini dibangun sekitar tahun 1600an di tepian Sungai Melaka. Dari benteng ini kita dapat melihat aktifitas di sekitar pusat perdagangan masa itu yang saat ini merupakan kawasan Jonker dan kota tua yang masih tetap menjadi pusat perdagangan. Letak benteng ini berada di sekitar Stadthyus dan Quayside yang merupakan replika kincir angin. Benteng ini baru ditemukan pada November 2006 atas usaha dan kerja keras tim peneliti dari Jabatan Warisan Negara. 
Di benteng ini banyak didapati meriam dan juga tempat untuk memantau lalu lalang kapal yang melintasi bumi Melaka. Saat ini tempat ini menjadi salah satu tempat tujuan wisata di Melaka dan dari tempat ini kita dapat memandang ke Bukit St. Paul dan kota tua Melaka.
meriam - meriam di Benteng Middleburg Bastion

kota tua Melaka dari Benteng Middleburg Bastion

ramai wisatawan luar negeri berkunjung ke Benteng Middleburg Bastion
Pada saat kunjungan kami kesini banyak aku lihat penganut Falun Dafa sedang mengadakan meditasi di sekitar benteng ini.
papan informasi tentang benteng Middleburg Bastion
menatap Bukit St Paul dari Benteng Middleburg Bastion

jalan menuju ke bagian atas benteng tempat pengawasan lalu litas kapal
Bagunan ini sebelumnya terkubur dan bukanlah pekerjaan muda menemukan bangunan lama yang sudah terpendam. Benar - benar pekerjaan yang patut diacungi jempol kepada Pejabat Warisan Dunia akan penemuan benteng ini. Luas bangunan benteng ini sekitar 0,9 hektar  dengan keunikan adalah bangunan benteng ini dari arsitektur dan struktur bangunannya yang berdiri kokoh.

meriam - meriam di Benteng Middleburg Bastion
Benteng ini teletak di Jalan Laksamana Bandar Hilir Melaka, dekat dengan kawasan Stadthuys dan cukup dijangkau dengan jalan kaki saja jika kita sudah berada di kawasan Stadthuys.

2. BUKIT ST. PAUL & GEREJA ST. PAUL
Bukit ini terletak di Jalan Kota, Bandar Hilir Melaka, meruapakan sisa - sisa reruntuhan Gereja Katholik.


Gereja ini dibangun oleh Kapten Portugis yang bernama Duerte Coelho pada tahun 1521 dan dinamakan dengan " Our Lady of The Hill ". Kapten tersebut membangun gereja ini sebagai rasa syukur karena selamat dari serangan musuh selama berada di Laut China Selatan.. Merupakan gereja tertua yang dibangun di Malaysia dan kawasan Asia Tenggara. 
Gereja ini pertama kali dibangun pada tahun 1521 yang didedikasikan untuk Virgin Mary atau yang dikenal dengan Nossa Senhora da Annunciada atau Our Lady of The Annunciation
Pendeta Francis Xavier senantiasa menginap di gereja ini setiap kali beliau melakukan kunjungan ke Melaka antara tahun 1545 - 1553. Pada saat beliau wafat di Pulau Sancian jasad beliau disemayamkan di gereja ini selama 9 bulan sebelum dimakamkan di Goa, India. Pada tahun 1548 gereja ini diserahkan kepada Sociaty of Jesus dan diperbesar menjadi 2 tingkat. Semenjak Melaka jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1641 gereja ini beralih fungsi digunakan dari faham Katholik menjadi Gereja Protestan. Namun setelah Belanda membangun Gereja Christ Church maka gereja ini tidak difungsikan lagi sebagai tempat beribadah pada tahun 1753. Semasa penjajahan Inggris Gereja ini difungsikan sebagai gudang penyimpanan senjata untuk menyerang Jawa pada tahun 1810 - 1811. Inggris juga mendirikan tiang bendera yang tinggi di Bukit ini dan menukar bukit ini dengan Bukit Bendera namun  nama tersebut tidak kekal dan gereja ini dibiarkan terlantar. Gereja ini dipulihkan semula sebagai tujuan pelancongan namun bangunan gereja yang du tingkat kini hanya tersisa puing - puing bangunan saja.

menuju ke St. Paul Hill

menuju ke Bukit St. Paul

menuju ke Bukit St. Paul
di dalam reruntuhan Gereja St. Paul


di reruntuhan gereja St. Paul

Tulisan tentang Melaka akan aku lanjutkan lagi di Part V, soalnya jaringan internetnya sedang crash sehingga menggangu dan lebih baik upload dulu yang sudah ditulis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar