Rabu, 28 Desember 2022

BUAH HATIKU BUAH CINTAKU

 Hari Minggu 28 Desember 2008 berketepatan dengan 30 Dzulhijjah lahirlah putra kami ke dunia melalui operasi caesar. Sebelum kelahiranmu ke dunia, hari Sabtu bundamu sudah mengalami fase pembukaan di hari Sabtu pagi tanggal 27 Desember 2008, masih di pembukaan pertama dan dokter kandungan  saat itu yakni Dokter Syamsul Nasution, Sp.OG menyarankan untuk kembali ke rumah dulu sambil menunggu bukaan selanjutnya. 

Ayah dan bundamu kembali ke rumah Atok karena kalau pulang ke Marelan pertimbangan lebih jauh dan jika terjadi hal - hal yang tidak diinginkan lebih cepat dari rumah Atok untuk menuju rumah sakit rujukan. Sekitar Pukul 23.00 Bundamu mengalami kesakitan yang tak tertahankan atas pembukaan untuk mencari jalan lahirmu. Akhirnya ditemani nenek Simpang Limun, Bundamu berangkat ke Rumah Sakit Vina Estetica di Jl. Iskandar Muda  dengan naik becak dan ayah menyusul dari belakang dengan mengendarai Si Udut.

Sampai di depan rumah sakit langsung disambut petugas dan langsung dibawa ke kamar bersalin. Proses pembukaan jalan lahir masih sangat lama dan bundamu menahan kesakitan yang tak terhankan anakku. Belum juga bertambah pembukaan jalan lahirmu sampai pagi hari. 

Dan supaya menambah stamina bundamu, ayah diperintahkan nenek Simpang Limun untuk mencari telur ayam kampung supaya bundamu punya tenaga untuk mengejan nanti. Dan ayah mencari telur ayam kampung itu sampai ke Pajak Petisah. Namun hingga pukul 10.00 WIB pembukaan jalan lahirmu belum bertambah juga dan ketubanmu sudah pecah.

Tak mau mengambil resiko ayahmu mengambil inisiatif agar bundamu segera dilakukan operasi caesar. Karena hari itu Minggu dan dokter kandungan tidak berada di tempat maka pihak rumah sakit Vina Estetica melakukan panggilan kepada Dr. Syamsul Nst, Sp.OG.

Alhamdulillah dokter bersedia untuk melakukan tindakan operasi dan menjelang sekitar pukul 11 lahirlah engkau ke dunia. Ayahmu segera mengadzankanmu dan setelah itu engkaupun dibawa ke ruang bayi. Suara tangisanmu sangat keras anakku, membuat ayahku kuatir. Namun perawat menenangkan ayahmu dan memberitahukan bahwa suara tangismu yang sangat keras itu sangat baik untuk tumbuh kembang paru parumu dan jantungmu.

Setelah dbersihkan dan bundamu telah  selesai di ruang operasi, engkaupun dibawa untuk dipeluk dan digendong oleh bundamu dan ayahmu. Pelukan hangat dari kedua orang tuamu untukmu. Kabar kelahiranmu pun sampai kepada keluargamu. Bude Hartini segera mengunjungimu ditemani oleh Bude Anik. Kelahiranmu disambut dengan suka cita.

Dan beberapa kerabat, rekan dan handai tolan banyak menjenguk dan melihatmu saat engkau di rumah sakit dan bersuka cita atas kelahiranmu. 

Setelah beberapa hari, tepatnya lima hari di rumah sakit dimana kondisi dirimu dan bundamu dianggap baik maka diperkenankan untuk kembali ke rumah dan untuk sementara kita kembali ke rumah atok.  

Among - among dalam tradisi Jawa pun dibuat atas suka cita kehadiranmu setelah  engkau kembali ke rumah. Dan setelah selapan ( hitungan kalender Jawa ) engkau pun pulang ke Marelan untuk prosesi aqiqahmu. Dan kami pun menabalkan namamu dengan nama BANYU BIRU. Harapan dan doa kami engkau kelak seperti air yang biru. Yang memberi manfaat untuk orang banyak untuk setiap proses kehidupannya. Air yang biru yang mampu memberikan kesejukan dan ketenangan kepada sesiapa saja, tidak pandang siapapun itu. Karena hakikatnya Banyu Biru itu semua orang membutuhkan. Jadilah kelak engkau seperti namamu yang mampu bermanfaat untuk orang banyak tak mengenal status, derajat, agama, suku dan golongan. Namun engkau memberikan manfaat untuk semua orang terutama untuk agamamu, orang tuamu, keluargamu dan untuk tanah airmu.

INSYA ALLAH...........................................SEMOGA

Aamiin ya rabbal alamin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar