Senin, 13 Juni 2022

PANTAI PASIFIK - LUMBAN MANURUNG - PORSEA YANG TERABAIKAN

( Aku menulis ini keadaan pada tahun 2019, setelah itu aku belum pernah ke sana lagi. Semoga sudah ada perbaikan secara infra struktur dan tata kelola )  

 Sebenarnya ini adalah perjalanan yang sudah tiga tahun berlalu. Setelah ke Parparean dan Lumban Bulbul di Balige ketika kami menuju perjalanan pulang ke Pematang Siantar aku dan keluargaku menyempatkan singgah ke Pantai Pasifik di Desa Lumban Manurung yang juga masih berada di kawasan Kecamatan  Porsea, Kabupaten Toba. Tak jauh dari kawasan Parapat.

Pantai Pasifik ini merupakan bibir pantai dari Danau Toba yang memiliki hamparan pasir putih seperti halnya Pantai Pasir Putih Parparean dan Pantai Pasir Putih Parbaba di Pulau Samosir .


Jalan menuju ke Pantai Pasifik di Desa Lumban Manurung

Bagaimana menuju ke kawasan Pantai Pasifik ini ??

Jika kita dari arah Balige menuju ke Pematang Siantar, setelah jembatan Sungai Asahan tepatnya di Simpang Opat di Kota Porsea, tepat setelah jembatan ada persimpangan sebelah kiri maka arahkan kendaraan belok kiri menuju desa Lumban Manurung. Lajukan kendaraan terus lurus saja. Di sepanjang jalan akan kita jumpai rumah - rumah penduduk dan persawahan yang menghampar hijau ketika musim tanam dan padi yang menguning kita musim panen tiba. Berketepatan pada saat aku mengunjungi Desa Lumban Manurung persawahan baru saja musim tanam sehingga yang terlihat hamparan sawah yang menghijau.

Dari Simpang Opat kita jalan lurus saja. Jalanan memang tidak semulus jalan negara. Ada lubang - lubang kecil di sepanjang jalan yang membutuhkan untuk perbaikan dan pengaspalan ulang.

Setelah beberapa menit perjalanan maka nanti ada persimpangan kita belok kiri. Ikuti saja arah petunjuk jalan karena di persimpangan tertulis dengan jelas petunjuk jalan yang mengarahkan ke Pantai Pasifik. Dari petunjuk jalan di situ tertulis bahwa Pantai Pasifik ini dikelola oleh tokoh masyarakat di sana.

Perjalanan masih ditemani hamparan sawah dan sungai kecil saluran irigasi dan ternak - ternak kerbau yang melintas di pinggir jalan. Jalanan yang sepi, karena banyak orang yang belum tahu ada objek wisata di sini dan pada saat kami ke sini, tak ada pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke lokasi Pantai Pasifik Lumban Manurung ini.

Cuaca mulai mendung, aku berharap tidak turun hujan ketika rombongan kami sampai ke Pantai Pasifik Lumban Manurung ini. Sekitar 5 menit dari persimpangan kami sampai ke Pantai Pasifik ini. Tak ada retribusi masuk ke tempat ini, namun sangat disayangkan tempat wisata ini sepertinya telah ditinggalkan dan tidak dikelola lagi. Masih tersisa bekas - bekas bahwa lokasi ini pernah di kelola.

Karena kondisi yang tidak terawat lagi akhirnya kami memutuskan hanya sekedar singgah dan sekedar tahu saja untuk lokasi wisata ini, Semoga ke depannya Pantai Pasifik ini dikelola kembali seperti halnya Pantai Pasir Putih Parparean yang sekarang sudah booming dan ramai dikunjungi wisatawan 

Beberapa foto berikut ini menggambarkan kondisi Pantai Pasifik pada tahun 2019. Tak ada sesiapa pun di kawasan wisata tersebut. Tersisa bangunan yang tidak ada penjaga dan kawasan Danau Toba yang sepi. Sangat disayangkan memang.

Kondisi Pantai Pasifik tahun 2019




Hamparan sawah yang menghijau di latar belakangi pegunungan Bukit Barisan

Mendung mulai menyelimuti dan awan menebal






Suasana perjalanan menuju Pantai Pasifik di Desa Lumban Manurung dengan hamparan persawahan yang menghijau



Sebenarnya lokasi ini sangat indah jika dikelola dengan baik. Hamaparan air Danau Toba yang membiru dan di sepanjang jalan menuju ke lokasi wisata terhampar persawahan yang luas dan udara yang masih sangat sejuk. Apalagi jika nantinya kearifan dan budaya lokal diangkat untuk keamjuan wisata Kabupaten Toba. 

Semoga........................

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar