Danau Toba senantiasa indah dipandang dari sudut manapun. Kali ini aku mencoba menikmati keindahan Danau Toba dari sisi lain. Ya!!!!! Aku ingin menikmati Danau Toba dari Haranggaol Horisan saat ini.
Sabtu, 26 Desember 2020 tepatnya kami sekeluarga berangkat menuju ke Haranggaol Horison. Suatu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Simalungun dengan jalan atau rute ke arah menuju Kaban Jahe Kabupaten Tanah Karo.
Hari itu, malam sebelumnya dan hari sebelumnya pada tanggal 25 Desember 2020 suasana kabupaten Simalungun hujan dan pagi pada tanggal 26 Desember masih diselimuti hujan rintik - rintik dan cuaca mendung tebal. Malamnya kami kami menginap di rumah saudara kami di Batu XX Desa Sigodang, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. Setelah selesai sarapan kami pun bergegas dan berkemas untuk menuju Haranggaol Horisan. Ini adalah perjalananku yang pertama ke Haranggaol.
Pada tahun 1980an dan 1990an Haranggaol Horison sangat populer menjadi kunjangan wisatawan, baik lokal dan mancanegara. Di sini sering diadakan pesta rakyat Rondang Bintang dan perlombaan permainan rakyat yang melombakan berbagai cabang dan permainan tradisional sekabupaten Simalungun.
Aku ingat masa - masa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, kawan - kawanku yang aktif dan berprestasi dalam bidang olahraga sering mengikuti Pesta Rakyat & Pertandingan Olahraga serta Permainan Tradisional pada meoment Rondang Bintang Event di Haranggaol Horison.
Perjalanan pun dimulai, cuaca sepertinya mulai bersahabat. Hujan tak lagi turun, matahari mulai menunjukkan rona cahayanya namun mendung masih menggelayuti. Melewati Desa Simpang Sigodang, Merek Raya dan Pematang Raya jalanan masih bersahabat, bolehlah dikatakan baik. Selepas Pematang Raya mulailah jalan - jalan yang berlubang. Armada pun bergerak lambat menghindari lubang - lubang di sepanjang jalan. Yang lebih parah memasuki kawasan Tiga Runggu dan seterusnya sampai di Simpang Haranggaol Horisan
Menuju ke kawasan ini tidak terlalu sulit, sudah ada penunjuk jalan dan arah. Memasuki Simpang Haranggaol Horisan kalau dari arah P. Siantar kita belok kiri namun kalau dari arah Kaban Jahe kita belok kanan. Nah jalan dari Simpang Haranggaol sampai ke tepi Danau Toba termasuk mulus dan bagus. Namun jalanan sempit karena ini merupakan jalan kabupaten. Jalan yang berkelok - kelok ditemani perbukitan dan jurang - jurang. Jika kita perhatikan Haranggaol Horison ini seperti wilayah dalam kuali. Menuju ke dataran rendah dari arah perbukitan ditengahi oleh hutan - hutan pinus dan kawasan perladangan.
Dari kejauhan nampaklah oleh kita kawasan pemukiman masyarakat seperti di dasar kuali, karena sekelilingnya dikelilingi oleh hutan pinus dan perladangan. Kalau kita perhatikan tanaman yang dominan di Haranggaol ini adalah bawang merah.
Sepanjang jalan rute yang kami lalui termasuk sepi dan jarang sekali berpapasan dengan kendaraan lainnya baik berupa armada mobil atau sepeda motor. Sama sekali kami tidak berpapasan dengan bus umum. Sesekali berpapasan dengan armada yang membawa hasil ikan dari kerambah - kerambah yang banyak dijumpai di sisi Danau Toba.
Jalanan benar - benar sepi, namun sebenarnya disini letak kenikmatan perjalanan itu jauh dari kemacetan lalu lintas.
Di sisi jalan mendekati kawasan pemukiman penduduk terdapat hotel dan kolam renang tepatnya di sekitar Penatapan Haranggaol. Jadi bagi siapa yang ingin menginap di Haranggaol tidak perlu risau karena telah tersedia akomodasi dan sarana penginapan. Tidak hanya satu tempat saja, namun ada beberapa hotel dan wisma di kawasan Haranggaol Horison. Walaupun belum termasuk kategori Bintang Dua atau Bintang Tiga.
Mantap...👍👍 Ku tunggu cerita selanjutnya mas..
BalasHapusTerima kasih telah mengunjungi blogku. Salam persahabatan
BalasHapusKereennn...pengalamanny dicurahkn dlm tulisan....awak tak pandai bayaa...hahaaaa
BalasHapusDimulai dari sekarang, pasti bisa. Yang penting ada kemauan. Gak ada bedanya seperti nulis diary kok. Semangat kawan
Hapus