Kamis, 13 September 2018

TREKKING BARENG TEAM ASURANSI MANDIRI INHEALTH MEDAN

Tujuan yang sama dengan orang yang berbeda akan menjadi suatu cerita yang berbeda. Ini yang aku alami. Dengan tujuan yang sama yaitu Kolam Abadi dan Air Terjun Teroh - Teroh di Desa Rumah Galuh, Namu Ukur Langkat memberi cerita yang berbeda. 
Berawal dari kunjungan kerja ke kantorku dan saat itu aku tunjukkan perjalanan kami trekking di Kolam Abadi dan Air Terjun Teroh - Teroh para staff dari PT. Asuransi Jiwa Mandiri Inhealth Cabang Sumatera Utara khususnya Medan, tertarik untuk melakukan perjalanan seperti yang aku lakukan. Mereka sebenarnya biasa melakukan kegiatan gowes pada saat week end. Namun karena melihat foto - foto saat aku trekking bersama Genk Punjabi, mereka pun tertarik untuk melakukan kegiatan trekking tersebut.


Akhirnya waktu yang disepakati datang juga, Minggu pagi yang cerah walaupun pada malam hari turun hujan deras di kawasan Medan dan sekitarnya. Sisa - sisa hujan masih membasahi tanah di kawasan Kota Medan.
Sesuai kesepakatan kami berkumpul di halaman kantorku, sekitar pukul 07.30 WIB, armada pun melaju menuju Binjai membawa rombongan team Asuransi Mandiri Inhealth.
Cuaca sepertinya sangat mendukung perjalanan kami, matahari bersinar terang dan langit cerah membiru. Sekitar setengah jam armada kami telah sampai di Binjai dan menjemput Pak Fadlan, salah satu personel dari Team Asuransi Mandiri Inhealth karena secara kebetulan mertua beliau bertempat tinggal di Binjai.

Perjalanan pun kami lanjutkan menuju Base Camp Explore Sumatera di Namu Sira - Sira Langkat, tak sampai satu jam armada kami telah sampai ke base camp tersebut. Sejenak menikmati kejernihan Sungai Bingei yang sering aku rafting. Dan sekedar berfoto - foto di base camp. Setelah itu aku bertemu dengan team dari Explore Sumatra yang akan memandu kami untuk melakukan trekking di Kolam Abadi dan Air Terjun Teroh - Teroh. Kali ini kami akan dipandu oleh Ronny dan ranger lokal dari PELARUGA.

sejenak berpose di challet "Rumah Bambo di Base Camp Explore Sumatera
Menikmati kejernihan Sungai Bingei

Suasana dan cuaca di sekitar Namu Ukur pagi ini pun sangat cerah. Bersyukur walaupun tadi malam hujan namun pagi ini Tuhan memberikan anugrah cuaca yang sangat bersahabat.
Perjalanan selanjutnya menuju ke Rumah Galuh. Kali ini Ronny memandu kami bukan dari jalan yang kami lewati sewaktu trekking dengan Genk Punjabi. Namun ternyata ada jalan alternatif dan lebih dekat walaupun kemulusan jalannya lebih mulus dari yang kami lalui dahulu. Namun bisa memotong waktu sekitar 20 menit sehingga dapat menghemat perjalanan kami.

Sekitar lebih 30 menit akhirnya kami sampai di PELARUGA. Suasana saat trekking dengan Team Asuransi Mandiri Inhealth benar - benar berbeda saat trekking dengan Genk Punjabi. Pelaruga benar - benar sunyi, berbanding sangat jauh saat trekking pertama kali. Hanya ada team kami saja yang akan melakukan trekking di Kolam Abadi dan 2 orang remaja. Aku heran juga, kenapa bisa sesunyi ini.
Apakah ini efek kejadian banjir bandang di Air Terjun Dua Warna di Sibolangit atau karena orang - orang kapok pergi kesini lagi karena sikap dari pemuda setempat yang kurang bersahabat saat meminta retribusi kepada pengunjung. Entahlah aku pun tak paham. Karena selama aku melakukan perjalanan trekking, semuanya kami serahkan kepada EXPLORE SUMATRA yang mengatur perjalanan kami sehingga kami tidak mengalami kejadian yang kurang mengenakkan, karena pada saat perjalanan trekking pertama kali aku melihat sendiri bagaimana kurang bersahabatnya mereka saat mengutip uang retribusi. Semoga hal - hal tersebut bisa menjadi pelajaran agar pengelolaan lebih baik dan memberi rasa nyaman kepada pengunjung.

Sampai di Rumah Galuh, kami pun bersiap - siap mengenakan perlengkapan keselamatan berupa jaket pelampung dan ranger lokal pun melakukan ritual berupa doa mohon keselamatan selama dalam perjalanan nantinya.
Rumah Galuh benar - benar sunyi saat ini, tidak ada kemeriahan dan keramaian pengunjung, seolah - olah kami pemilik pribadi kawasan ini. Jalanan menuju Kolam Abadi licin, sisa - sisa air hujan tadi malam masih membekas. Aku sempat terpelset dan terjatuh karena licinnya jalan, bisa jadi karena tak ramai orang yang melalui jadi jalannya menjadi licin dan sedikit berlumut. Namun terpelesetnya aku dan terjatuh tidak menimbulkan cedera apapun sehingga masih fit untuk melakukan perjalanan selanjutnya.  Dan inilah potret perjalanan kami menuju Rute Pertama " Kolam Abadi "

perjalanan pun bermula

perjalanan menuju kolam abadi


rute yang dilalui

ada yang tertinggal sendirian

Sekitar 15 menit perjalanan, kami sampai di Kolam Abadi, debit air cukup melimpah karena hujan tadi malam, tiada keramaian. Yang ada keheningan dan suara burung - burung dan binatang di kawasan ini. Benar sunyi dan seolah - olah menjadi milik kami pribadi. Rombongan Team Asuransi Mandiri Inhealth pun segera menceburkan diri dengan suka cita di Kolam Abadi. Walaupun baru turun hujan, namun air sungai Kolam Abadi tetap jernih dan sebening kaca, tetap nampak dasar sungai yang berpasir.


suasana Rumah Galuh yang sunyi

sudah sampai di Kolam Abadi, menikmati kesejukan dan jernihnya air yang sebening kaca


walau baru turun hujan namun airnya tetap jernih

seolah - olah sungai pribadi, tak ada rombongan lain yang berkunjung

dua jempol untuk Kolam Abadi

menuju ke hulu sungai

Puas mandi dan berendam serta menjelajah di kawasan sekitar Kolam Abadi, karena perut mulai lapar dan keroncongan, kami makan siang yang lebih awal di sini di Kolam Abadi dengan bekal yang telah disiapkan oleh Team EXPLORE SUMATRA. Benar - benar nikmat makan disini walaupun menunya sederhana saja, ayam goreng, sambal terasi dan tumis kol, namun benar benar membangkitkan selera. Terima kasih ya ALLAH atas berkat keindahan dan nikmat rezeki yang telah Engkau limpahkan pada kami.
Setelah kenyang dan istirahat dengan tetap menceburkan diri di sungai, kami lanjutkan perjalanan menuju ke Air Terjun Teroh - Teroh melalui jalur sungai. Kegembiraan selalu memncar dalam perjalanan kami. Canda ria, dan melalui jalan - jalan yang ekstrem mencabar kami lalui dengan suka cita dan penuh gembira. Ada sensasi yang terus memompa semangat kami dalam perjalanan kali ini.

perjalanan menuju ke Air Terjun Teroh Teroh

Ranger tetap berada di depan untuk memastikan jalur yang dilalui aman, sedangkan Ronny dan seorang temannya berjalan di atas sungai untuk memastikan tidak ada air bah dari hulu sungai agar perjalanan tetap aman dan nyaman. Kami senantiasa mengikuti instruksi ranger karena beliau yang sangat tahu medan sungai ini.


Sekitar perjalanan satu stengah jam mengarungi sungai dengan melewati bebatuan, jeram dan derasnya air sungai yang kami lalui dengan berenang, menyelam atau berjalan melalui bebatuan dan berpegang pada akar - akar pohon atau seutas tali yang telah terpasang akhirnya kami sampai di Air terjun Teroh - Teroh. Kondisi kayu saat aku berkunjung dengan Team Asuransi Mandiri Inhealth berbeda saat kunjungan dengan Genk Punjabi.
Tiada pengunjung lain disini, hanya kami saja. Benar - benar anugrah terindah dari Yang Maha Kuasa.

posisi kayu telah berubah dibanding saat kunjungan dengan Genk Punjabi

suasana yang sunyi, seolah milik kami sendiri, tiada rombongan lain

menikmati sensasi pijatan dari air terjun, lumayan keras di badan

debit air yang lebih banyak karena baru turun hujan
 Kamipun menikmati Air terjun Teroh - Teroh lebih leluasa. Menyelam, berenang dan menikmati sensasi dipijat curahan air yang turun dari atas. Berlama - lama kami disini menikmati keindahan dan kejernihan air sungai.
duduk di atas kayu besar yang sudah berubah posisinya
yes, yes, yes

pose

Pak Kukuh, Operational Manager Asuransi Mandiri Inhealth lagi nyantai
Tak bosan - bosannya kami menikmati air terjun dan kesejukan Air Terjun Teroh - Teroh. Matahari beranjak tinggi dan kami pun mesti kembali. Perjalanan pendakian yang lebih mencabar segera dimulai setelah menikmati keindahan sungai dan Air terjun Teroh - Teroh.
HARUS SEMANGAT.

perjalanan pulang

private

menuju camp Pelaruga
Dengan semangat kami pun berjalan melewati jalan naik dan terjal, kadang menurun dan licin. Namun pesona dan jernihnya air sungai seolah - olah telah mengabaikan perjalanan yang sulit. Menikmati sesuatu yang indah itu tak selalu mudah dibutuhkan tenaga dan stamina serta semangat untuk mencapainya.
Ayo semangat dan pantang menyerah.

Minggu, 09 September 2018

PANTAI CERMIN, SERDANG BEDAGAI

Sumatera Utara, tidak hanya Danau Toba yang dapat dikunjungi sebagai destinasi wisata. Sekedar untuk wisata keluarga aatu menikmati deburan air laut kita dapat mengunjungi Pantai Cermin. Memang tidak seindah pantai - pantai di Bali namun untuk wisata keluarga bolehlah untuk menceburkan diri di air laut.


Pantai yang terletak di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ini senantiasa ramai pengunjung pada saat - saat hari libur ataupun week end. Di Pantai Cermin banyak pengelola di kawasan pantai ini sepert Pantai Gudang Garam, Pantai Kurnia, Pantai Bali Lestari dan juga ada wahana air yaitu Theme Park walaupun kondisinya saat ini sudah kurang bagus seperti pada awal - awal tahun 2000an.

Perjalanan ke Pantai Cermin tidak terlalu jauh apalagi sekarang setelah dioperasikan tol Medan - Sei Rampah semakin mempercepat perjalanan ke lokasi Pantai Cermin. Jika kita menuju Pantai Cermin dengan membawa mobil sendiri dari Medan menuju ke Perbaungan dan setelah sampai Perbaungan di persimpangan jalan yang terletak Restoran Minang Simpang Tiga kita belok ke kiri dan jalan terus menuju ke kawasan Pantai Cermin, sekitar 15 menit dari Simpang Perbaungan maka akan sampailah kita di Pantai Cermin. Tinggal kita tentukan saja mau di pantai yang dikelola siapa kita akan menikmati kawasan Pantai Cermin.

Kalau kita menggunakan angkutan atau moda transportasi umum dari Terminal Amplas kita dapat menaiki bus tujuan Perbaungan, mungkin ongkos berkisar Rp. 10.000,-  ( sepuluh ribu rupiah ). Setelah sampai ke Perbaungan kita lanjutkan naik angkutan atau tranpotasi tujuan ke Pantai Cermin atau boleh juga naik ojek. Kepada tukang ojek cukup memberitahukan tujuan ke pantai mana yang akan kita tuju ke Pantai Cermin.

Saat ke Pantai Cermin kami putuskan ke Pantai Bali Lestari, kawasan pantai yang dikelola mengikuti konsep seperti pantai  pantai di Bali. Memasuki kawasan pantai ini kita akan diperdengarkan gamelan Bali. Masuk ke Pantai Bali Lestari hanya bayar retribusi Rp. 2.000,- ( dua ribu rupiah per orang ) dan karcis parkir Rp. 7.000,- ( tujuh ribu rupiah ) pada saat itu tahun 2017.


Di kawasan Pantai Bali Lestari  merupakan kawasan wisata keluarga sehingga anak - anak kecil diperkenankan untuk mandi mandi di bibir pantai selama dalam pengawasan orang tua. Di sini juga bila ingin menaiki banana boat atau speed boat juga tersedia dengan biaya Rp. 30.000,- ( tiga puluh ribu rupiah ) per orang. Operator akan mengajak kita menikmati sensasi mengelilingi lautan.

Di kawasan pantai ini tersedia restoran yang menyediakan aneka makanan dengan harga yang masih wajar. Namun pada saat itu kami makan di Restoran Inga Seafood yang menyediakan aneka ikan - ikan laut yang masih segar dan kita dapat memilih aneka seafood tersebut, setelah dipilih dan ditimbang kita boleh meminta dimasak sesuai dengan selera kita, harga masih wajar di Restoran Inga Seafood.


bermain di Pantai cermin

Pantai di Sumatera Utara memang tidak sebiru pantai - pantai di Bali atau pantai di perairan Aceh namun untuk hiburan sekedar melepaskan penat dan beban kerja boleh jugalah. Apalagi jarak yang dekat dari Kota Medan. Namun jika pada saat hari besar agama seperti Idul Fitri, Pantai Cermin sangat padat pengunjung sehingga tidak dapat leluasa menikmati semilir angin laut, deburan ombak dan pasir putih karena pengunjung yang sangat sesak. Kami sarankan kalau ingin berkunjung ke Pantai Cermin pada hari Minggu biasa atau bukan pada saat hari besar agar lebih enak menikmati liburannya.

aneka payung warna warni di Pantai Bali Lestari, Pantai Cermin Perbaungan

Jadi sekedar melapas penat dan memulihkan stamina setelah bekerja dan melepaskan beban kerja ke Pantai Cermin bolehlah berkunjung sambil menikmati sejuknya air kelapa muda dan sepiring mie goreng.
Selamat berlibur dan jangan lupa bahagia