Perjalanan waktu tanpa terasa mengantarkanmu sudah mulai masuk usia remaja anakku. Masih tersimpan memori tentang masa - masa kecil, tentang senandung yang selalu aku nyanyikan buatmu di awal - awal pertumbuhanmu. Bagaimana memori itu akan selalu kita ingat bersama. Saat - saat rasa manja yang tergayut dalam dirimu kepada kami. Ketika kehadiran kami yang selalu ada di sisimu.
Kini, kau tak lagi selalu berada di sisi kami karena engkau harus menuntut ilmu dan harus terpisahkan dari kami, dari kenangan - kenangan masa kecilmu yang harus engkau tinggalkan. Kami bangga dengan pilihanmu dan lebih bangga lagi jika engkau bertanggung jawab atas pilihanmu.
Walau rindu kami senantiasa membuncah tentangmu, namun kami coba tepis agar engkau senantiasa istikomah dengan jalan pilihanmu. Karena kami yakin itu akan baik untukmu dan masa depanmu dan semoga untuk masa tua kami dan untuk bekal kami jika kami telah tiada nanti.
Waktu terus berjalan, dan engkau tumbuh semakin besar. Semoga kedewasaan akan selalu bersamamu seiring dengan pertumbuhanmu. Jadilah anak berbudi, penuh kebajikan dan senantiasa memiliki rasa simpati dan empati kepada sesamamu siapapun itu tanpa melihat derajat, warna kulit, agama dan bangsa.
Berjalanlah dengan ketaqwaan kepada Yang Maha Esa tanpa harus diperitah. Karena itu adalah tanggung jawabmu sebagai hamba. Berjalanlah seiring dengan sesama tanpa merasa engkau lebih tinggi atau merasa lebih rendah karena pada hakekatnya kita semua adalah sama sebagai hamba.
Jauhkanlah dari sifat sombong, dengki, iri hati dan ketamakan. Selalulah ingat dengan keluargamu dan juga kerabatmu untuk jalan kebaikan dan tolonglah selagi engkau bisa menolong.
Anakku, aku menulisnya ini untukmu dan semoga kelak engkaupun membaca tentang hal ini dan yang lebih penting engkau melaksanakan nasihat - nasihat kami.
Semoga Allah SWT mengabulkan doa - doa kami sebagai orang tuamu dan semoga engkau selalu memiliki kerendahan hati dan ilmu padi.
Semoga...................................................
Medan, 24 Februari 2022